Sukses

Cek Makanan yang Bisa Kurangi Efek Samping Antibiotik

Apa yang seharusnya dan sebaiknya tidak Anda makan selama dan setelah antibiotik?

Liputan6.com, Jakarta Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Cara kerjanya dengan membunuh bakteri dan mencegahnya menyebar lebih luas.

Namun terkadang, antibiotik juga menimbulkan efek samping, seperti diare dan kerusakan hati.

Sejumlah makanan dipercaya dapat mengurangi efek samping ini. Akan tetapi, yang lain juga bisa memperburuk kondisi Anda. Jadi, apa yang seharusnya dan sebaiknya tidak Anda makan selama dan setelah mengonsumsi antibiotik?

1. Probiotik

Sejumlah studi menemukan konsumsi probiotik dapat mengurangi risiko diare akibat antibiotik.

Salah satu ulasan dari 23 penelitian pada 400 anak mencatat, mengonsumsi probiotik bersamaan dengan antibiotik dapat mengurangi risiko diare lebih dari 50 persen. Tinjauan serupa terhadap 92 penelitian pada lebih 11.000 orang menemukan hal serupa pada orang dewasa.

Namun, mengingat probiotik itu bakteri, maka mengonsumsinya berbarengan dengan antibiotik akan membunuh bakteri baik. Jadi, penting untuk mengonsumsi antibiotik dan probiotik dalam selang beberapa jam.

2. Makanan fermentasi

Makanan fermentasi seperti yoghurt, keju, dan kimchi mengandung sejumlah spesies bakteri sehat, seperti Lactobacilli , yang dapat membantu memulihkan mikrobiota usus ke keadaan sehat setelah antibiotik.

Studi menunjukkan, orang yang mengonsumsi yoghurt atau susu fermentasi memiliki jumlah Lactobacilli yang lebih tinggi di usus. Hal ini memungkinkan jumlah bakteri penyebab penyakit seperti Enterobacteria dan Bilophila wadsworthia jadi lebih rendah.

Kimchi dan susu kedelai yang difermentasi juga memiliki efek yang menguntungkan. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan fermentasi dapat membantu meningkatkan kesehatan usus setelah minum antibiotik.

 

Simak video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Makanan berserat tinggi

Serat tidak bisa dicerna oleh tubuh, tapi bisa dicerna oleh bakteri usus Anda. Akibatnya, serat dapat membantu memulihkan bakteri usus yang sehat setelah minum antibiotik.

Makanan berserat tinggi yang dimaksud, seperti:

- Biji-bijian (roti gandum, beras merah)

- Kacang-kacangan

- Berries

- Brokoli

- Pisang

- Artichoke

Studi telah menunjukkan bahwa makanan yang mengandung serat makanan tidak hanya mampu merangsang pertumbuhan bakteri sehat di usus, tapi juga dapat mengurangi pertumbuhan beberapa bakteri berbahaya.

Akan tetapi ingat, serat makanan bisa memperlambat kerja pencernaan saat perut kosong. Jadi, hindari makanan berserat tinggi selama minum antibiotik.

4. Kakao 

Satu studi menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak polifenol selama empat minggu dapat secara signifikan meningkatkan jumlah bakteria sehat di usus dan mengurangi tekanan darah dan kolesterol darah. 

Ekstrak polifenol ini terdapat pada wine atau kakao dalam cokelat yang mengandung antioksidan tinggi yang baik bagi usus.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa polifenol kakao juga meningkatkan Bifidobacteria dan Lactobacillus yang sehat di usus dan mengurangi beberapa bakteri yang tidak sehat, termasuk Clostridia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.