Sukses

Ngeri, Sel Kanker Payudara Rentan Menyebar ke Tulang

Data menunjukkan sekitar 70-80 persen pasien kanker payudara stadium lanjut menyebar ke tulang.

Liputan6.com, Jakarta Pasien kanker payudara stadium lanjut berisiko mengalami penyebaran sel-sel kanker (metastasis) ke tulang. Data menunjukkan sekitar 70-80 persen pasien kanker payudara stadium lanjut mengalami penyebaran sel kanker ke tulang.

"Paling tidak ada 60-70 persen, terutama pada stadium (kanker payudara) 2B ke atas berisiko menyebar ke tulang," kata dokter spesialis bedah onkologi Walta Gautama.

Walta memaparkan bahwa tulang merupakan jaringan yang disukai sel-sel kanker untuk tumbuh. Awalnya, sel-sel kanker dari payudara ini menyebar lewat pembuluh darah lalu masuk ke jaringan tulang. Kemudian, jaringan tulang akan merespons dengan mengeluarkan zat-zat yang mendukung pertumbuhan sel-sel kanker.

"Begitu sel kanker dari payudara itu masuk ke tulang akan membuat sel-sel kanker aktif lagi," katanya.

Salah satu gejala kehadiran sel kanker di tulang adalah rasa nyeri terus-menerus dan fraktur patologis (patah tulang). Biasanya target yang disasar sering terjadi di tulang punggung baru disusul dengan rusuk, panggul, dan tulang-tulang panjang.

"Metastasis ini menyebabkan terjadi ketidakseimbangan struktur tulang. Ada tulang yang keropos atau ada tulang yang tumbuh secara berlebihan," kata Walta dalam seminar yang digelar Yayasan Kanker Payudara Indonesia bekerjasama dengan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia di Jakarta Pusat pada Minggu (29/10/2017).

Beragam cara bisa dilakukan guna menegakkan diagnosis seseorang mengalami metastasis sel kanker payudara ke tulang. Diantaranya dengan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis meliputi bone scan lalu spot photo. Jika masih diperlukan, bakal dilakukan MRI.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara atasi

Walta mengatakan penyebaran sel-sel kanker ke tulang relatif tidak berat. Walau begitu, kualitas hidup seseorang jadi menurun.

"Bayangkan saja bila awalnya orang itu aktif begitu terjadi gangguan tulang, tulangnya patah, dia jadi enggak aktif. Memang tidak mengancam langsung terhadap kematian, tapi menganggu aktivitasnya yang bisa membuat mental seseorang jadi drop," kata Walta.

Guna mengakhiri penyebaran sel kanker ke tulang, selain memberikan obat antinyeri dokter juga akan melakukan terapi radiasi. Hal ini dilakukan guna menghentikan proses di tulang akibat kehadiran sel kanker.

"Selain itu terapi radiasi juga untuk mengurangi nyeri. Sehingga selaput tulang berhenti tidak menghantarkan nyeri," tambah Walta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini