Sukses

9 Gangguan Kulit Akibat Diet Ekstrem

Sudah menjadi rahasia umum, penurunan berat badan yang ekstrem bisa membahayakan tubuh Anda.

Liputan6.com, Jakarta Jerawat saat diet atau kulit berwarna oranye? Apabila Anda mengalaminya, bisa jadi sebagai cara tubuh memberi tahu diet Anda gagal sehingga segera beralih ke pola makan yang lebih sehat.

Sudah menjadi rahasia umum penurunan berat badan yang ekstrem bisa membahayakan tubuh Anda, dan kulit termasuk yang pertama terpengaruh. Kulit melakukan banyak fungsi penting di tubuh. Mulai dari menghilangkan toksin hingga mengatur suhu tubuh. Yang lebih penting lagi, kulit cermin kesehatan.

Berikut sembilan cara diet merusak kulit Anda seperti dilansir thehealthsite.

1. Jerawat

Apabila diet Anda tidak cukup bergizi, Anda bisa berakhir dengan bintik-bintik merah di wajah Anda. Penurunan berat badan yang cepat dapat menciptakan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh Anda, menyebabkan berkobarnya jerawat. Kekurangan gizi akibat diet rendah lemak juga bisa mempengaruhi jerawat. Vitamin A, yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit tidak dapat diserap jika diet Anda kekurangan lemak.

2. Kulit berwarna oranye

Aneh kedengarannya, pola makan yang buruk bisa menyebabkan kulit Anda berubah menjadi warna oranye. Kebanyakan, untuk penurunan berat badan itu mendukung konsumsi sayuran kaya karotenoid tinggi seperti wortel yang memiliki kalori negatif. Dengan tidak adanya makanan bergizi lainnya, akan terjadi penumpukan karotenoid yang berlebihan di kulit, sehingga berwarna oranye.

3. Kulit bersisik

Kulit asteatotic mengacu pada pola bersisik yang berkembang pada kulit karena nutrisi dan kekurangan lemak. Diet konstan juga dapat merusak fungsi tiroid Anda, sehingga menghasilkan hipotiroidisme. Ini bisa membuat kulit menjadi kering.

4. Hiperpigmentasi

Bintik-bintik yang berubah warna pada kulit menunjukkan bahwa Anda belum cukup makan. Malnutrisi memicu ketidakseimbangan hormon, yang kemudian bermanifestasi sebagai bintik hiperpigmentasi pada kulit.

5. Dermatitis seboroik

Kekurangan gizi, terutama vitamin B-6, yang disebabkan diet dapat menyebabkan dermatitis seboroik. Ini adalah kondisi kulit kronis di mana pasien mengalami kulit kering pecah-pecah dan kulit di daerah yang terdapat banyak kelenjar sebaceousyang memerah. Karena sangat mencolok, hal itu dapat menyebabkan rasa malu bagi penderita yang mungkin menghindari interaksi sosial.

6. Lambat penyembuhan luka

Malnutrisi menghalangi proses normal penyembuhan luka. Orang yang kekurangan gizi umumnya mengalamk ulkus dan infeksi yang sulit disembuhkan.

7. Stretch mark

Berat badan yang ekstrem memang membentuk garis yang tidak sedap dipandang mata pada kulit Anda. Garis-garis ini disebut stretch mark yang disebabkan oleh luka di lapisan kulit yang lebih dalam. Bila diet Anda kekurangan nutrisi penting, jaringan penghubung rusak dan kulit Anda kehilangan elastisitasnya. Ini juga mulai terlihat kering dan tipis, sampai titik tembusnya.

8. Kulit kepala botak

Apabila mahkota Anda mengalami penipisan, lebih baik perhatikan pola makan Anda dengan baik. Rambut yang jarang adalah tanda efluvium telogen, kelainan kulit kepala yang disebabkan awal masuknya rambut pada fase telogen. Hal ini menyebabkan penipisan rambut kepala. Ini juga merupakan tanda klasik kekurangan nutrisi yang disebabkan pola makan yang buruk.

9. Rambut tubuh

Dengan tidak adanya lemak, tubuh Anda beralih ke mode bertahan hidup dan mencoba menjebak agar panas tidak keluar. Anda akan melihat rambut "peach fuzz" halus yang dikenal sebagai lanugo yang tumbuh di dada, punggung, lengan, leher dan wajah Anda. Ini adalah cara tubuh yang mencoba mengisolasi diri dari dingin. Ini adalah tanda serius bahwa Anda kehilangan lemak ekstrem saat diet.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.