Sukses

Bukan di Jerman, Bir Tertua dan Pertama Dibuat

Bukti menunjukkan resep tertua bir dibuat oleh bangsa Sumeria (kini Irak). Lalu kapan tepatnya bir dibuat?

Liputan6.com, Jakarta Bir bisa jadi salah satu minuman tertua yang ada di dunia. Bukti menunjukkan resep tertua bir dibuat oleh bangsa Sumeria (kini Irak). Lalu kapan tepatnya bir pertama kali dibuat?

"Bir sudah ada sejak dulu, ditemukan sejak 6.000 tahun lalu," kata Brewery Technological Specialist PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Daniel Ilham, saat berkunjung ke SCTV Tower, Rabu (25/10/2017).

Bangsa Sumeria membuat bir sekitar 4.000 Sebelum Masehi (SM). Awalnya mereka merendam roti dengan air, lalu membiarkan berfermentasi. Lalu, air rendaman roti tersebut diminum.

Nah, resep tersebut diyakini sebagai awal mula kehadiran bir di dunia. Hal ini didapat dari lempengan batu bukti peninggalan Sumeria.

Bir umumnya mengandung tinggi kalori membuat orang khawatir bertambah berat badan. Heineken hadir dengan solusi Light Beer yang menyegarkan.

Kemudian terjadi migrasi yang dilakukan bangsa Mesir dan Roma Kuno di awal perkembangan Kristiani. Hal ini membuat bir menyebar hingga ke benua Eropa bagian Barat dan Utara.

Sejak saat itu, popularitas bir mulai menanjak di daratan Eropa. Minuman dengan cita rasa sedikit pahit ini disukai bahkan menjadi bagian sehari-hari masyarakat sana.

Di abad 5 sampai 15 alias Abad Pertengahan produksi bir massal mulai dilakukan. Tak disangka bir memiliki nilai jual. Kemajuan dalam produksi bir makin maju saat revolusi industri terjadi di Eropa pada abad 18 seperti mengutip buklet Beer Tale dari PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 

Hingga akhirnya di abad 19, ilmuwan terkenal dari Prancis Louis Pasteur menyarankan kepada pembuat bir membuat minuman ini menggunakan ragi murni dalam proses fermentasi bir. Lalu, murid Pasteur bernama Elion menciptakan the Heineken A-Yeast di 1886. Ragi ini digunakan dalam proses fermentasi salah satu bir terkenal, Heineken.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.