Sukses

Duka Wanita yang Gagal Punya Anak Setelah Menunggu 10 Tahun

Seorang wanita harus merelakan bayi yang dikandungnya setelah bayinya meninggal dalam kandungan.

Liputan6.com, Jakarta Setelah menikah selama sepuluh tahun dan menantikan kelahiran anak pertamanya, wanita bernama Gabriella harus merelakkan bayi yang dikandungnya meninggal dalam rahim. Apa yang sebenarnya terjadi?

Mengutip laman Boldsky, Rabu (25/10/2017), pasangan Gabriella Morley dan Matthew Dalton telah menunggu hadirnya bayi di tengah-tengah mereka. Hal ini hampir terwujud karena Gabriella tengah mengandung dan usia kandungannya sudah menginjak sembilan bulan.

Saat usia kandungannya sudah mencapai 39 minggu, Gabriella menyadari bahwa dia tidak merasakan gerakan pada bayinya. Saat itu dia sedang berbelanja kebutuhan rumah tangga dan dia langsung bergegas menemui dokter.

"Dokter mencari detak jantung dan dia mengatakan bayi saya meninggal di dalam rahim," ucap Gabriella.

Meski begitu, Gabriella tetap melahirkan bayi tersebut. Hal ini merupakan pengalaman paling memilukan karena dia melahirkan bayi yang sudah tidak bernyawa.

"Saya sangat memimpikan momen dimana saya melahirkan seorang anak, tapi ini merupakan pengalaman pahit bagi saya," ucapnya.

 

Saksikan video menarik berikut : 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab bayi Gabriella meninggal

Menurut dokter, pemeriksaan post mortem menunjukkan bahwa bayi yang diberi nama Poppy tersebut meninggal karena serangan jantung. Hal ini terjadi setelah janin mengalami keracunan oleh asam yang tinggi di tubuh Gabriella akibat kondisi kolestatis intrahepatik (ICP).

Kondisi ini adalah kelainan pada hati yang berpotensi serius yang bisa terjadi selama kehamilan. Dalam kondisi ini, asam empedu tidak mengalir dengan baik dan terbentuk dalam tubuh.

Selama menjalani kehamilan, Gabriella mengaku tidak ada hal aneh yang dirasakan, melainkan hanya mual dan gatal.

"Saya mengalami gatal dan mual terus menerus sepanjang kehamilan dan hal lainnya tampak normal," ungkapnya.

Dia berpikir, gatal yang dia rasakan akibat peregangan kulit. Namun ternyata, gatal yang dia alami merupakan gejala ICP yang menghambat aliran asam empedu yang konon merupakan racun bagi janin.

Dia berharap, wanita hamil di luar sana tidak mengabaikan gejala yang dialaminya dan dapat menjaga bayinya hingga lahir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini