Sukses

Jangan Percaya Suami, Istri Harus Cegah Kanker Serviks Sendiri

Liputan6.com, Jakarta Tujuh puluh persen penderita kanker serviks itu ada di Asia Tenggara, begitu ujar dr. Quek Swee Chong dari ASC Clinic for Women di Singapura ketika berbincang dengan tim Health-Liputan6 di Jakarta beberapa waktu lalu. "Di negara-negara maju, penderita kanker serviks sudah menurun drastis."

Ada 20.000 lebih penderita kanker serviks di Indonesia, ujar dr. Chong, dan ini baru yang terdata oleh pemerintah. Kemungkinan besar, angka penderita kanker serviks di Indonesia jauh lebih besar dari itu.

Kanker serviks adalah penyebab kematian akibat kanker nomor satu di Indonesia. Ironisnya, kanker serviks juga adalah satu-satunya kanker yang bisa dicegah, bisa dengan vaksin untuk mencegah infeksi virus Human Papilloma (HPV) yang menyebabkan kanker serviks, atau pemeriksaan rutin macam pap smear. Lalu kenapa angka penderitanya masih tinggi?

"Semakin miskin suatu negara, penderita kanker serviksnya akan semakin banyak. Dan, semakin kaya suatu negara, penderita kanker rahimnya yang banyak," tukas dr. Chong lagi. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan ini, masyarakat di negara miskin atau berkembang masih belum memiliki kesadaran untuk memeriksakan dirinya secara rutin atau mendapatkan vaksinasi HPV.

"Kalau sudah berhubungan seks, berapa pun usia Anda, wajib melakukan pap smear satu kali setahun. Tak peduli seberapa muda pun Anda," tegas dr. Chong, ditulis Minggu (22/10/2017).

Dr. Chong menekankan, satu kali saja berhubungan seks, seorang wanita sudah berpotensi terkena infeksi virus HPV. Lagipula, walaupun wanita itu hanya berhubungan seks dengan satu pria saja, misalnya suaminya, tidak ada jaminan dia akan bebas dari virus HPV.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Virus HPV menyerang 80 persen orang

Virus HPV itu ada banyak jenisnya. Hampir semua orang pernah terkena paparan virus ini, tukas Dr. Chong. Namun pada kebanyakan kasus, virus ini akan hilang dengan sendirinya.

Namun, pada sebagian orang yang virus HPV-nya tidak hilang, bisa berkembang jadi kanker serviks.

"Virus HPV itu hanya bisa ditularkan lewat seks. Jadi kalau ada yang bilang bisa tertular lewat dudukan toilet, itu salah," jelas Dr. Chong. "Namun harus diingat, virus ini bisa berada dalam tubuh seseorang sampai bertahun-tahun lamanya, tanpa gejala apa pun."

Inilah kenapa, Dr. Chong menekankan untuk semua wanita yang sudah pernah berhubungan seks untuk selalu melakukan pengecekan secara rutin.

"Sekarang mungkin pasangan hanya berhubungan seks dengan Anda saja, tapi sebelumnya bagaimana?" jelasnya lagi. Walau pria tidak bisa terkena kanker serviks, bukan berarti tubuh mereka tidak bisa jadi pembawa virus HPV.

"Lagipula, memang wanita bisa menjamin, pasangannya memang setia? Tidak ada jaminan itu. Jangan percaya laki-laki, kesehatan kita, harus kita sendiri yang menjaga," tutupnya dengan tegas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.