Sukses

Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kejadian Choirul Huda

Liputan6.com, Jakarta Meninggalnya Choirul Huda saat membela Persela Lamongan pekan lalu meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia. Di balik itu, ada pelajaran penting bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tentang penanganan kegawatdaruratan saat pemain cedera di lapangan.

Terlepas dari penanganan Choirul Huda saat itu, spesialis kedokteran olahraga, Andi Kurniawan, mengatakan kasus meninggalnya legenda Persela Lamongan ini harus menjadi pembelajaran bagi pihak terkait, dalam hal ini komisi medis PSSI.

"Saran saya ke komisi medis, ini sebagai bahan evaluasi. Harusnya ini menjadi pembelajaran, jangan sampai terjadi lagi. One case in sport is so many, artinya satu kasus di lapangan olahraga itu sangat besar, hal yang gede sekali," ujar Andi saat dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Kamis (19/10/2017).

Salah satu hal yang disarankan Andi adalah tentang penerapan standar pelayanan medis. Induk olahraga seperti FIFA, memiliki standar layanan medis yang tepat. Dengan standar tersebut, saat ada kejadian emergensi, pemain bisa ditangani dengan cepat dan baik.

"Bukan asal ada dokter, ada tim medis, ada ambulans. Tapi ada tim medis yang memiliki kompetensi," paparnya.

Andi mengingatkan juga kepada masyarakat, termasuk atlet, bahwa kejadian emergensi seperti benturan bisa terjadi kapan dan di mana saja. Bukan hanya pada atlet profesional atau amatir dan pria atau wanita saja.

"Untuk masyarakat umum penting untuk tahu menghadapi situasi darurat, untuk menangani kecelakaan, bagaimana melakukan moving dan lifting yang tepat," saran Andi.

Hal kegawatdaruratan itu bisa dipelajari dan dilatih. Di buku-buku dan Youtube ada banyak latihan penanganan kegawatdaruratan yang bila dilakukan bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Sebelumnya, pada laga Persela Lamongan versus Semen Padang, Minggu (15/10/2017), di menit 44, Choirul Huda mencoba mengamankan gawang dari pemain lawan. Saat aksi penyelamatan, dia berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.

Meski sempat dibawa dengan ambulans dan mendapat penanganan di UGD RSUD Soegiri, nyawa Choirul Huda tak tertolong. 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.