Sukses

Tiga Turunan Keluarga Ini Punya 12 Jari Tangan dan Kaki

Seperti apa kehidupan keluarga yang memiliki kelainan jari dan memiliki dua belas jari tangan dan jari kaki.

Liputan6.com, Jakarta Orang yang normal umumnya memiliki 10 jari tangan dan 10 jari kaki. Namun sebuah keluarga di Brasil memiliki kondisi yang tidak biasa. Mereka mengalami kelainan dan memiliki 12 jari tangan dan 12 jari kaki.

Mengutip laman Ntd Tv, Kamis (19/10/2017), 14 dari 23 anggota keluarga da Silva terlahir dengan enam jari pada masing-masing tangan dan kaki. Kondisi ini disebut dengan istilah medis polydactyly (kelebihan jari).

Meski mengalami kelainan, namun keluarga ini tidak menganggap kondisi ini memalukan atau merugikan. Malahan mereka berharap agar anak-anak mereka mewarisinya secara turun temurun.

"Saat kami hamil, kami akan melakukan usg untuk mengetahui apakah jarinya lima atau enam, kami tidak terlalu mementingkan jenis kelaminnya," ucap salah satu anggota keluarga.

Selain itu, beberapa anggota keluarga lainnya mengatakan kondisi ini justru memberikan keuntungan. Jaos Assis da Silva yang kini berusia 18 tahun bahkan bercita-cita menjadi kiper.

"Saya merasa jari ini membantu jika saya menjadi kiper karena saya memiliki ukuran tangan yang lebih besar. Dengan begitu saya juga bisa memegang bola jauh lebih baik dibandingkan orang lain," ucapnya.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi serupa dialami keluarga di India

Tak hanya keluarga da Silva di Brasil, sebuah keluarga di India juga mengalami hal serupa.

Menurut laman Khaleej Times, keluarga Choudhary di India juga mengalami kondisi tersebut. Keluarga yang tinggal di desa kecil di Gaya ini memiliki enam jari tangan dan juga kaki.

Kondisi ini dialami oleh ayah, kakek, saudara kandung, dan juga cucu mereka. Keluarga ini memiliki 25 anggota dengan jumlah jari mencapai 600 jari.

Berbeda dengan keluarga da Silva, keluarga ini menganggap kelainan tersebut seringkali mengganggu aktivitas mereka. Anak laki-laki Choudhary mengaku merasa kesulitan dalam memegang pena saat menulis.

Selain itu, anak gadis di keluarga ini mengaku seringkali ditolak oleh keluarga calon pengantin pria. Mereka juga sering kewalahan karena sulit menemukan alas kaki yang sesuai sehingga mereka sering mengenakan sandal jepit.

Kelainan yang dialami kedua keluarga ini merupakan mutasi genetik dan merupakan anomali kongenital. Sebuah studi tahun 1994 mencatat, satu dari 430 laki-laki kulit putih dan satu dari 1.660 perempuan kulit putih mengalami kondisi ini. Selain kulit putih, satu dari 74 laki-laki kulit hitam dan satu dari 90 perempuan kulit hitam juga mengalami kelainan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.