Sukses

Jadi Langsing, Alasan Banyak Orang Berhenti Minum Susu

Saat Anda berhenti minum susu dan produk lain dari susu, kondisi tubuh bisa jadi lebih baik dan badan lebih langsing.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini marak orang-orang yang berusaha berhenti mengonsumsi susu dan produknya, seperti keju dan mentega. Kenapa?

Rupanya, banyak para pesohor yang mengatakan, mereka merasa lebih baik setelah setop konsumsi produk susu. Jessica Biel bilang, dia merasa tubuhnya lebih enak. Margot Robbie mengatakan, jerawatnya tak lagi muncul setelah setop produk susu. Dan Khloe Kardashian mengatakan, berat badannya turun setelah dua minggu tanpa mengonsumsi produk susu apapun.

Tapi, apa benar pola makan bebas produk susu bisa menurunkan berat badan, membuat kulit lebih mulus, dan tubuh lebih nyaman?

Cynthia Sass, MPH, RD, ahli gizi mengatakan, hal ini berbeda bagi masing-masing orang. Pasalnya, ada orang yang lebih sensitif terhadap produk susu dibanding yang lain, mengutip Health, Rabu (18/10/2017).

Namun pakar gizi lain, Keri Gans dari New York mengatakan, hal ini bukanlah sesuatu yang bisa Anda lakukan secara spontan, melainkan dengan perlahan, dan memang harus ada sebabnya.

Namun, jika Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsi produk susu, berikut efek samping yang bisa Anda alami:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Kehilangan Nutrisi Penting

Harus diingat, susu juga bisa jadi bagian dari pola makan sehat. Malah, USDA merekomendaskan, orang dewasa mengonsumsi 3 gelas susu per hari.

Susu, keju, dan yoghurt adalah sumber yang kaya vitamin D, protein, dan kalsium.

"Anda harus tahu makanan penggantinya jika memutuskan berhenti mengonsumsi produk susu," ujar Sass.

Diskusikan dengan ahli gizi untuk alternatif diet pengganti produk susu. Sayuran berdaun hijau gelap dan ikan berlemak seperti sarden dan salmon bisa jadi sumber kalsium non-susu.

"Anda juga perlu untuk memperbanyak makanan seperti telur atau salmon untuk mempertahankan asupan protein," lanjutnya.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

3 dari 5 halaman

2. Bisa menurunkan berat badan

Keinginan untuk menurunkan berat badan biasanya jadi alasan utama berhenti konsumsi produk susu. Dan memang, Sass mengakui ada kliennya yang lemak tubuhnya berkurang setelah berhenti makan produk susu, seperti yang dikatakan oleh Khloe Kardashian.

Bintang reality show itu mengatakan, berhenti mengonsumsi produk susu sukses menurunkan berat badannya sampai 5 kg, dan hanya dalam waktu 2 minggu.

Walau begitu, Sass mengingatkan, turun berat badan bergantung pada seberapa banyak dan sering Anda mengonsumsi produk susu sebelumnya.

"Sebenarnya bukan susunya, tapi bagaimana produknya dikonsumsi," ujar Gans.

Riset tentang produk susu tinggi lemak yang diterbitkan dalam American Journal of Nutrition menemukan, wanita yang mengonsumsi produk susu tinggi lemak justru risiko obesitasnya lebih rendah. Penjelasannya: produk susu tinggi lemak bisa membuat Anda kenyang lebih lama sehingga mengurangi keinginan mencemil.

 

4 dari 5 halaman

3. Kembung bisa berkurang

"Banyak orang memutuskan berhenti konsumsi produk susu karena mereka merasa kembung," ujar Gans. Biasanya hal ini disebabkan oleh intoleransi laktosa.

Orang-orang dengan intoleransi laktosa bisa mengalami kembung dan perutnya penuh gas, serta sakit perut parah, diare, dan kram setelah mengonsumsi produk susu.

Namun, tidak semua orang intoleransi laktosa perlu menyingkirkan seluruh produk susu dari diet mereka, jelas Gans. Mengurangi konsumsinya, atau menggabungkannya dengan produk lain, bisa mengurangi simtom.

4. Kulit wajah bisa jadi lebih bersih

Margot Robbie bisa saja bilang berhenti konsumsi susu bikin jerawatnya hilang, tapi hubungan susu dan jerawat masih jadi bahan perdebatan para dermatolog.

Beberapa pakar percaya, hormon di dalam produk susu bisa berperan menyebabkan jerawat hormonal. Dan memang banyak orang yang mengatakan, kulit wajah mereka lebih bersih setelah berhenti minum susu.

5 dari 5 halaman

5. Kulit tubuh juga bisa membaik

Belum ada bukti ilmiah yang mengklaim, susu memperburuk kondisi kulit. Namun, orang-orang dengan eksim dan psoriasis melaporkan, simtom mereka berkurang setelah setop konsumsi produk susu.

Biasanya, saat kondisi kulit seseorang memburuk, dokter kulit akan merekomendasikan diet eliminasi. Tujuan untuk mencari tahu makanan penyebabnya.

Produk susu dianggap sebagai salah satu pemicu alergi utama, bersama dengan telur, kedelai, ikan, dan kacang.

Kesimpulannya, memangkas produk susu tidak akan menjamin masalah kulit Anda hilang. Namun, jika simtom Anda tiba-tiba tambah parah, diet elaminasi bisa membantu mencari tahu penyebabnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.