Sukses

Malas Bersosialisasi Bisa Jadi Tanda Kelelahan Kronis

Banyak teori yang menduga kelelahan kronis disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi viral hingga stres psikologis.

Liputan6.com, Jakarta Rasa lelah wajar muncul usai kita beraktivitas. Mengistirahatkan diri dengan bersantai atau tidur bisa memulihkan kondisi tubuh menjadi bugar. Namun, tidak demikian halnya dengan kelelahan kronis.

Kelelahan kronis bisa digambarkan seperti batere ponsel yang tak tuntas di-charge. Kelelahan kronis membuat orang yang mengalaminya merasa kurang konsentrasi saat berpikir, bingung, nyeri tubuh, serta tak maksimal ketika beraktivitas.

Laman Mayo Clinic menulis, banyak teori yang menduga kelelahan kronis disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi viral hingga stres psikologis. Namun sesungguhnya penyebab pasti sindrom kelelahan kronis belum diketahui pasti. Beberapa ahli percaya, sindrom kelelahan kronis kemungkinan besar dipicu oleh kombinasi beberapa faktor.

Meski begitu, laman Metro berhasil mencatat pengalaman seseorang dengan penyakit Crohn selama 21 tahun yang mengalami kelelahan kronis. Berikut tanda yang bisa Anda cermati, seperti dikutip Rabu (18/10/2017).

1. Segala sesuatunya seperti menguras tenaga

Mulai dari beranjak dari ranjang, mandi, berpakaian, hingga rutinitas sederhana bisa terasa seperti menguras energi seseorang yang mengalami kelelahan kronis.

2. Pikiran seperti berkabut

Selama bertahun-tahun individu ini mengira pikirannya yang berkabut umum dialami orang lainnya. Hingga suatu hari dia menyadari bahwa kondisi tersebut terkait dengan kelelahan akibat penyakit Crohn yang dideritanya.

Menurunnya kemampuan untuk fokus serta kejernihan mental berdampak pada aktivitasnya sehari-hari.

3. Nyeri tubuh

Seseorang yang mengalami kelelahan kronis akan mengalami nyeri di seluruh tubuh seperti punggung, lengan, hingga kaki. Seringkali rasanya seperti Anda memanggul bongkahan batu ke mana-mana.

4. Tidur berjam-jam, berhari-hari, bahkan berbulan-bulan

Kelelahan kronis bisa membuat seseorang tidur dalam durasi yang lama, bahkan terkadang terasa masih kurang. Jadi tidur siang sejenak di pertengahan hari bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi kelelahan kronis. 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Malas beraktivitas dan kesepian

5. Enggan beraktivitas

Terkadang, kita tak bisa memprediksi kapan kelelahan kronis akan menghampiri. Pada invididu yang mengalaminya, membatalkan pertemuan, bolos kerja, menunda makan, hingga tak mengangkat telepon dilakukan akibat merasa lelah berkepanjangan.

Ya, kelelahan kronis bisa membuat orang yang mengalaminya secara tidak disengaja menarik diri dari kehidupan sosial.

6. Merasa kesepian

Bersosialisasi atau sekadar berbincang kerap membuat individu dengan kelelahan kronis begitu menguras energi.

Ya, hal-hal itu bisa menguras energi yang sebenarnya lebih diperlukan untuk melakukan hal lain seperti bekerja atau memulihkan kondisi tubuh.

Tak heran bila individu dengan kelelahan kronis kerap merasa kesepian sehingga hanya ingin tidur seharian.

7. Memengaruhi kesehatan mental

Ketika merasa kelelahan, segala sesuatunya terasa kacau. Bujukan atau kata-kata penghiburan bahwa semuanya akan baik-baik saja esok hari terkadang tak jadi kenyataan.

8. Tindakan nyata lebih berarti

Orang yang mengalami kelelahan kronis tak memerlukan kata-kata penghiburan. Mereka perlu tindakan nyata dari orang-orang disekelilingnya. Memasak untuk mereka, membantu mengganti seprai, atau hal sederhana seperti pelukan terasa lebih berarti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.