Sukses

Kata PNS soal Program Lari ke Kantor dari Anies-Sandi

Salah satu program Anies-Sandi yang menarik adalah imbauan kepada PNS Pemprov DKI Jakarta untuk lari ke kantor.

Liputan6.com, Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atau Anies-Sandi telah resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Berbagai program bakal dijalankan oleh pasangan ini.

Salah satu program Anies-Sandi yang menarik adalah imbauan kepada pegawai negeri sipil (PNS) di pemerintahan DKI untuk berjalan kaki, naik sepeda, atau bahkan berlari di pagi hari menuju kantor.

Sandiaga mengatakan akan menggelorakan budaya olahraga setiap pekan dan menggunakan kendaraan umum ke kantor.

Tujuannya, selain untuk sehat, juga untuk mengurangi kemacetan. Lalu, apa pendapat PNS terkait hal ini? Simak suara PNS di pemerintahan DKI Jakarta akan program tersebut. 

1. Setuju, tapi...

Salah satu petugas puskesmas di kawasan Duren Sawit, Sri Muwati, menyetujui program yang bakal digelorakan Anies-Sandi itu. "Saya senang banget, setuju saya," tuturnya saat dihubungi Health-Liputan6.com, Senin (16/10/2017)

Sebagai seorang pekerja, Sri merasa memang perlu untuk sehat dan bugar sebelum melayani masyarkat. Ia pun siap jika memang diharuskan untuk berjalan kaki dari rumah karena jarak dengan kantor hanya 2 kilometer.

"Namun teman-teman saya, banyak yang rumahnya jauh. Bagaimana itu?" katanya.

2. Jarak rumah terlalu jauh dari tempat kerja

Jarak antara rumah Ika dengan kantornya di Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta sejauh 16 km. Dia pun memilih untuk tidak berjalan kaki atau naik sepeda ke kantor.

"Kalau naik sepeda enggak deh, jalan sepertinya juga nggak. Memang saya naik angkot tiap hari sesuai dengan program ini kan," kata Ika.

3. Harus diatur pelaksanaannya

Salah satu PNS di DKI Jakarta bernama Yudanov mengatakan setuju dengan program tersebut.

"Kalau tujuannya untuk menjaga kesehatan atau kebugaran PNS sih, oke. Atau untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Tapi, harus diatur secara tepat agar pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan itu," katanya.  

 

Saksikan juga video menarik ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini