Sukses

Cara Ortu Jelaskan Masturbasi Tanpa Permalukan Anak

Keinginan anak untuk mengeksplorasi tubuhnya adalah sesuatu yang alami, pastikan Anda bisa bicara tentang masturbasi dengan anak.

Liputan6.com, Jakarta Canggung, tentu itu yang orangtua (ortu) alami ketika menjelaskan tentang masturbasi ke anak. Anda tentu tak ingin membuat anak merasa malu. Apakah ada cara membahasnya tanpa membuat anak risih dan tidak nyaman?

Bahasan tentang masturbasi menjadi salah satu pembicaraan sulit, tampaknya lebih mudah dihindari daripada menyelesaikannya. Namun, bukan berarti Anda boleh membiarkannya begitu saja.

Harus ada strategi berbicara tentang masturbasi tanpa mempermalukan anak. Ada banyak diskusi negatif dan berbahaya seputar anak-anak dan masturbasi.

Sejumlah pihak menilai masturbasi itu dosa. Itu membuat tindakan masturbasi yang sangat alami terasa kotor dan memalukan. Namun, sebaiknya mendiskusikannya sejak awal.

Seorang peneliti Amanda Davis Ed.D., mengatakan kepada Romper, dilansir Rabu (4/10/2017), bahwa berbicara tentang masturbasi menjadi bagian penting dari pendidikan seksual anak, dan ini menjadi topik yang perlu didiskusikan paling awal.

Menurutnya, anak-anak mengenal tubuh mereka lebih cepat daripada yang dapat orangtua antisipasi.

Davis mencatat, anak-anak biasanya mulai bereksperimen dengan sentuhan pada dirinya sekitar usia 3 tahun.

Ia mengatakan, anak-anak tidak menyentuh diri mereka sesuai dengan keinginan Anda atau saya, tapi malah melakukan eksperimen. Biasanya saat mandi atau mungkin saat mereka menonton televisi.

Orangtua mungkin tidak menyadari apa yang anaknya lakukan. Anak-anak hanya akan tampak memerah pipinya dan terganggu.

"Pada usia ini, Anda hanya menegaskan kebutuhan akan privasi saat mereka bereksperimen. Anda mungkin perlu mengatakan hal-hal seperti 'Tidak masalah jika kamu menyentuh penis atau vaginamu, tapi tidak ada orang lain yang bisa, dan Anda hanya boleh melakukannya saat Anda sendiri," ujarnya tentang masturbasi anak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bicarakan dengan jujur dan terbuka

Ia menambahkan, percakapan yang jauh lebih kompleks tentang rangsangan diri kemungkinan besar di luar kemampuan mereka. Bila anak masih kecil, biarkan saja mereka mengeksplorasi. Yakinkan anak Anda tidak akan mengganggu mereka, dan bahwa Anda tidak malu.

"Juga, gunakan kata-kata yang benar untuk bagian tubuh mereka: penis, vulva, vagina. Mungkin tidak penting, tapi membantu mereka mengembangkan bahasa untuk kesehatan seksual mereka," kata Davis.

Dia juga mencatat pentingnya menciptakan lingkungan yang positif. Jujurlah dengan anak Anda saat mereka bertambah besar. Biarkan mereka tahu Anda tidak akan masuk ke kamar mereka di malam hari atau saat mereka mandi.

"Anak-anak Anda membutuhkan tempat yang aman untuk menjelajahi tubuh dan reaksi Anda terhadap mereka dan terlindungi dari Anda," lanjut Davis.

Davis mengatakan, seringkali orangtua yang lebih tidak nyaman dibanding anak-anak untuk berdiskusi. Jika orangtua merasa malu, orangtua mungkin perlu menemukan dan menerobos rasa malu Anda sendiri sebelum menutupinya di depan anak-anak.

"Saya ingin anak-anak saya memiliki sikap positif tentang seks dan tubuh mereka sendiri,"ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.