Sukses

Ini Penyebab TB di Indonesia Tertinggi ke-2 di Dunia

Sampai saat ini ada sekitar 676 ribu kasus tuberkulosis (TB) yang belum terdeteksi atau sekitar 60 persen dari jumlah kasus TB di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Menurut data WHO pada 2015, Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua tertinggi di dunia terkait masalah tuberkulosis.

Sampai saat ini terdapat sekitar 676 ribu kasus TB yang belum terdektesi atau sekitar 60 persen dari jumlah kasus TB di Indonesia. Hal ini terjadi karena masyarakat kurang memahami gejala TB dan juga relevansi terhadap risiko terkena TB.

Kepala Subdirektorat Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, Dr Asik Surya MPPM, mengatakan bahwa penyakit menular ini sangat tinggi di perkotaan, tempat padat dan kumuh, serta lingkungan tempat kerja.

Indonesia memiliki beban yang tinggi, di mana setiap tahun ditemukan sekitar 1.020.000 kasus baru dengan angka kematian mencapai 100 ribu per tahun atau setara dengan 273 orang per hari. Dapat dikatakan dalam tiga menit, setiap satu orang meninggal akibat tuberkulosis.

"TB bisa diperiksa, ada obat gratis, penyakit ini dapat sembuh dengan perawatan rutin, kalau tidak maka akan meninggal," ungkap Dr Asik saat ditemui dalam acara bertajuk Tuberkulosis di Hotel RoyalKuningan, Minggu, (1/10/2017).

Sebagian besar pasien TB berada di kelompok usia produktif, yaitu 15-55 tahun, sehingga diperlukan komitmen dan upaya masif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap dampak dan upaya pencegahan penularan TB.

Penyakit ini 50 persen menyerang paru-paru, sedangkan 15 persen menyerang bagian tubuh lain di luar paru-paru. Penyakit ini ditularkan melalui bakteri Mycobacterium tuberculosis melalui udara, seperti batuk dan bersin.  

(Michelle Tania)

 

Saksikan juga video berikut ini:  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.