Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Benarkah Keperjakaan Pria Bisa Dibuktikan dengan 3 Cara Ini?

Liputan6.com, Jakarta Situs NikahSirri.com memberikan layanan Lelang Keperawanan. Selain itu, mereka juga menyediakan jasa uji keperawanan untuk mitranya. Sedangkan untuk mitra pria, karena keperjakaan pria tidak bisa dibuktikan, situs yang menyediakan layanan untuk nikah siri ini mengatakan, bisa dilakukan sumpah pocong.

Berbeda dengan wanita yang memiliki selaput dara, keperjakaan pria memang tidak bisa dibuktikan secara medis. Namun hal ini tidak mencegah beberapa orang untuk berteori dan mengklaim, mereka memiliki cara untuk membuktikan kesucian seorang pria. Bagaimana?

Seorang dokter dari Uganda yang bernama Dr. Khumalo, merasa yakin dia memiliki metode yang bisa membuktikan keperjakaan pria. Salah satunya adalah dengan melihat warna lutut.

"Seorang pria yang lututnya berwarna gelap sudah bukan perjaka," klaim Dr. Khumalo, melansir Daily Monitor, Senin (25/9/2017). Walau dia mendapatkan banyak kritikan atas teorinya ini, Dr. Khumalo tetap yakin.

Menurutnya, dia yakin dengan teorinya karena hal ini berdasarkan pengalamannya menguji keperjakaan. Dia juga mengatakan, waktu kecil, keperjakaannya diuji, dan dari situlah ia belajar tentang metode menguji keperjakaan pria.

Parameter lain untuk menentukan keperjakaan pria, menurut Dr. Khumalo adalah dari kulup dan pembuluh darah penis.

"Anak laki-laki juga memiliki selaput dara (hymen), yaitu lapisan kulit tipis di kulup. Jika kulup penis bisa ditarik dengan mudah, itu artinya selaput daranya sudah hilang. Jika kulupnya perih dan sulit ditarik, itu artinya dia masih perjaka," ujarnya.

Dia juga menambahkan, pembuluh darah di penis juga perlu diperiksa. Jika pembuluh darah masih terlihat, itu artinya, pria tadi masih perjaka.

Teori lainnya dari pria ini adalah, keperjakaan bisa dilihat dari aliran urin pria. "Jika semprotan urinnya lurus, dia masih perjaka. Jika menyemprot, maka dia sudah pernah berhubungan seks," lanjutnya.

Namun teori-teori Dr. Khumolo tentang keperjakaan pria ini mendapat sanggahan dari para dokter lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teorinya dibantah dokter lain

"Tidak ada basis ilmiah dari klaim Khumolo, tapi saya terbuka untuk diajarkan... Pria tidak memiliki selaput dara, dan apa yang terjadi ketika seorang pria bermasturbasi, akan membuat kulupnya lebih longgar," ujar Dr. Merwyn Jacobson, seorang ginekolog dari Linksfield Clinic, Uganda.

"Beberapa pria menarik kulupnya ketika membersihkan penis, mereka rajin membersihkan bagian bawah kulup dan menyingkirkan sekresi yang ada. Inilah yang membuat kulup mudah ditarik," lanjutnya.

Teori parameter selaput dara dan pembuluh darah Dr. Khumalo juga dipertanyakan oleh dokter-dokter lain.

"Beberapa anak laki-laki lahir dengan kulit yang sangat ketat di sekitar organ seksualnya. Jika mereka berhubungan seks, kulup bisa jadi terikat sendiri dengan sangat ketat, sampai mereka disunat," ujar Dr. Josephine Birungi dari St. Josephs Clinic and Lab Services di Wandegeya, Uganda.

Birungi juga mengatakan, beberapa pria kehilangan kulupnya ketika mereka disunat. Dan hal ini bukan berarti mereka kehilangan keperjakaannya.

Selain itu, para dokter juga mengatakan, keperawanan atau keperjakaan seseorang baru akan hilang ketika mereka sudah melakukan hubungan seks penetratif dengan orang lain. Jika hal ini belum terjadi, terlepas apakah mereka masih memiliki selaput dara dan kulup atau tidak, mereka tetap masihlah seorang perawan atau perjaka.

Dokter-dokter ini juga mengatakan, keperjakaan pria adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dibuktikan--bahkan mustahil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.