Sukses

Mensos Minta Area Pengungsian Gunung Agung Harus Bersih

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, meminta petugas memastikan kebersihan di sentra pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Agung.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa meminta kepada petugas di sentra-sentra pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali memastikan kebersihan sarana dan fasilitas sekitar pengungsian.

"Pemetaan titik-titik pengungsian sangat penting, kemudian yang saya selalu komunikasikan tolong cek sanitasinya, tolong cek sarana MCK (mandi cuci kakus)-nya," kata Mensos usai membuka Jambore Kampung Siaga Bencana (KSB) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Difabel (BRTPD) Pundong Bantul, Sabtu petang.

Menurut Mensos, kebersihan sarana dan fasilitas di lokasi pengungsian sangat penting dijaga untuk memberikan rasa nyaman, mengingat dalam satu titik pengungsian, ada ratusan hingga seribuan pengungsi karena dampak erupsi Gunung Agung beberapa hari lalu.

"Karena apa, pada saat di satu titik misalnya, kemudian ada seribu orang dan itu dalam waktu lima sampai 10 hari berada di situ, makanya biasanya sanitasi air bersih dan MCK akan jadi masalah. Maka saya minta dikomunikasikan," kata Mensos.

Khofifah juga mengatakan, untuk mendukung operasional petugas atau relawan dalam membantu pengungsi erupsi Gunung Agung di tempat pengungsian, Kementerian Sosial (Kemensos) akan menempatkan tujuh mobil dapur umum lapangan dan kemungkinan akan ditambah.

"Saya juga minta untuk disiapkan dapur umum lapangan, dan kalau itu masih belum cukup, maka (dapur umum lapangan) yang dari Lombok (Nusa Tengga Barat/NTB), bisa di-deploy ke Karangasem. Jadi seperti itu," katanya.

Menteri menjelaskan, dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung di Karangasem Bali, yang menjadi koordinator utamanya tetap dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), evakuasi dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) serta satgas oleh Bupati Karangasem.

"Saat ini tim di sana masih mendata titik-titik pengungsian setelah kenaikan status Gunung Agung dari siaga III ke awas, atau proses evakuasi yang kemarin dari tujuh kilometer, naik jadi 9 kilometer masuk zona merah. Jadi kita akan ikuti arahan, supaya semua bisa terevakuasi dengan baik," katanya. (Heri Sidik/Antara News)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.