Sukses

Ada Wabah Stres pada Generasi Milenial, Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta Motivasi adalah proses yang mempengaruhi seseorang untuk menghindar atau justru menginginkan sesuatu. Saat dopamine menyebar ke beberapa area di otak, dopamine memicu respon seseorang untuk menduga apakah sesuatu yang baik akan terjadi atau justru sebaliknya.

Dugaan tersebut akhirnya berpengaruh pada motivasi kita melakukan sesuatu untuk meminimalkan ancaman atau mendorong kita mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Proses ini berjalan pada semua stimuli manusia seperti proses mencari makan, tempat berlindung atau kebutuhan bertahan hidup lain, termasuk ambisi. Ambisi menurut penelitian di Journal of Applied Psychology, berhubungan dengan pencapaian pendidikan, tingkat karir, dan juga pendapatan dan berhubungan dengan tingkat kepuasaan hidup seseorang.

Di sisi lain, ambisi juga meningkatkan resiko seseorang memiliki perilaku bipolar, narsis, dan depresi. Generasi millenial dikatakan sangat rapuh terhadap kecanduan ambisi ini dalam membangun karir.

Penelitian juga menyebutkan, generasi millenial lebih profesional dan berambisi secara akademik dibanding generasi sebelumnya. Tidak heran generasi millenilas dikatakan mengalami “wabah” gejala stres. Siswa Sekolah Menengah saat ini dikatakan lebih gelisah dibandingkan pada keadaan psikologis generasi tahun 1950an.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mereka ulang tujuan hidup

Untuk mengatasi kondisi ini, millenials diharapkan dapat mereka ulang tujuan hidup mereka. Dari motivasi yang bersifat material seperti jabatan, uang, ke hal yang bersifat intrinsik seperti keinginan untuk mendapatkan arti hidup yang lebih baik, melakukan hal yang positif bagi lingkungan sekitar, dan sebagainya.

Millenials juga boleh menetapkan tujuan namun juga harus siap dengan proses kehidupan yang mungkin tidak sesuai dengan harapan mereka.

Selain stres di usia muda, kecanduan akan ambisi juga dipengaruhi oleh kurangnya relasi sosial seseorang. Koneksi yang kuat dengan masyarakat & adanya cinta dan rasa memiliki satu sama lain akan membantu generasi millenials mendapatkan kepuasaan hidup.

Dengan kesadaran diri yang kuat dari millenials, kecanduan untuk berambisi tinggi akan dapat diseimbangkan dengan makna hidup yang lebih dalam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.