Sukses

Kapolda Jatim : Anggota Saya Hidungnya Belum Tajam Ada Gudang PCC

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Machfud Arifin, menyebut anggotanya kurang tajam dalam mengendus adanya tablet PCC.

Liputan6.com, Surabaya Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Machfud Arifin, menyebut anggotanya kurang tajam dalam mengendus adanya pil berbahaya, Paracetamol, Cafein, and Carisoprodol (PCC) di wilayah hukumnya.

"Hidungnya anggota kita masih belum tajam, ya. Nantilah kita latih lagi biar lebih tajam," tuturnya, Rabu (20/9/2017).

Kapolda menjelaskan, penemuan gudang pil PCC milik HS yang terletak di kawasan Perumahan Wisma Permai Timur, kecamatan Mulyorejo, Surabaya, pada Selasa kemarin merupakan jalur transit.

"Produksinya kan, di Purwokerto, Surabaya hanya transit. Bisa saja nanti obat-obatan itu diarahkan ke Indonesia Timur, atau bisa jadi dari Kendari berangkatnya dari Surabaya," ucapnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua RT 06, RW 05 di Wisma Permai Timur, Mulyorejo Surabaya, Ida Bagus Nyoman Sudjana mengatakan, warga sempat dikejutkan dengan kedatangan anggota kepolisian saat melakukan penggeledahan di rumah salah satu warga berinisial HS.

"Kaget mas, saya kira ada apa. Ternyata ada polisi," ucap Ida Bagus.

Dia menerangkan, penggeladahan itu dilakukan malam hari. Ida Bagus sempat curiga dengan sekelompok orang sedang menunggu di depan rumah HS. Akhirnya, dia mencoba keluar dari rumah dan mendatangi sekelompok orang tersebut.

"Saya kira mau apa. Eh, ternyata pak polisi. Dia menggunakan pakaian biasa. Enggak pakai seragam. Ada yang memeriksa di dalam, ada juga yang di luar berjaga-jaga," ujarnya.

Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menggerebek gudang penyimpanan obat Paracetamol, Cafein, Carisoprodol (PCC) di kawasan Perumahan Wisma Permai Timur, kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Selasa, 19 September 2017 kemarin.

Dari pengerebekan itu, polisi menemukan 36 roll bertuliskan PCC. , 32 karung berisi kurang lebih 1,2 juta /1.280.000 butir obat jenis Zenith, 10 karung berisi plastik kemasan zenith sebanyak 120.000 lembar, 7 karton berisi 35.000 butir obat carnophen, 1 buah mesin press plastik, dan 100 botol berisi 100.000 butir dextrometeophan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.