Sukses

Hubungan Antara Buang Air Besar dan Berat Badan

Merasa lebih lega setelah buang air besar, apakah itu artinya berat badan berkurang?

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang merasa badannya jadi lebih ringan setelah buang air besar. Tapi, apa iya berat badan menyusut setelah Anda keluar dari toilet?

Ternyata benar, walau tidak banyak. Mitzi Dulan, R.D., penulis dari The Pinterest Diet mengatakan, "Tergantung dari ukuran tubuh dan seberapa sering Anda buang air besar. Tinja Anda beratnya bervariasi mulai dari setengah sampai dua kilo." Jika Anda tidak buang air besar selama berhari-hari, tentu tinja juga akan jadi lebih berat.

Setelah berhari-hari mengalami konstipasi, ketika akhirnya buang air besar rasanya sangat plong dan ringan.

"Buang air besar bisa mengurangi kembung dan membuat Anda merasa lebih nyaman menggunakan celana. Hal ini akan membuat Anda merasa kurus," ujar Dulan.

Tapi rasa mengurus ini sebenarnya lebih karena hilangnya kembung, dibanding berat badan sesungguhnya.

"Bukan berarti setelah buang air besar Anda bisa mengatakan, 'Ini berat badanku sekarang!'" lanjut Dulan.

Dia menyarankan untuk secara rutin menimbang berat badan di pagi hari, tanpa pakaian.

"Jika Anda harus ke kamar mandi, lakukanlah. Hal ini akan menurunkan berat badan Anda sedikit," ujarnya.

"Tapi jika Anda tidak merasa perlu buang air besar, jangan memaksakan diri duduk di toilet agar berat badan berkurang. Hal ini tidak akan memberikan perbedaan yang berarti."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Menguntungkan

Walau hubungan antara buang air besar dan berkurangnya berat badan itu kecil, ada satu aspek hubungan yang bisa Anda manfaatkan.

"Mengonsumsi diet yang tinggi serat akan membuat buang air besar lebih teratur. Hal ini juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan," ujar Brigitte zeitlin, M.P.H., R.D., ahli nutrisi dari B Nutritious.

Mengonsumsi cukup serat dalam sehari akan membantu mendorong makanan di dalam sistem pencernaan. Hal ini bisa membantu mencegah konstipasi.

"Hal ini bisa menstimulasi saluran pencernaan untuk bergerak," beritahu Zeitlin.

Terlebih lagi, diet tinggi serat bisa membantu mencegah beberapa jenis kanker, terutama di usus besar yang bantu meregulasi gula darah dan menurunkan kolesterol.

"Serat bisa ditemukan di dalam tiga hal: buah, sayuran, dan gandum utuh," terang Zeitlin.

"Jika Anda memasukkan serat ke dalam setiap makanan dan camilan, Anda akan memastikan mengonsumsi serat untuk membantu mengurangi berat badan dan menjalani pola makan sehat. Sebagai tambahan, Anda juga bisa mengeluarkan bahan-bahan lain yang kurang sehat," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.