Sukses

Jangan Main-main sama Pistol Mainan, Anak Bisa Cedera Mata Kronis

Nerf gun, mainan berupa pistol yang punya peluru busa ternyata bisa mengakibatkan cedera mata kronis pada anak.

Liputan6.com, Irlandia Nerf gun, mainan populer berupa pistol berisi peluru busa, ternyata tidak aman untuk dimainkan anak-anak. Mainan ini bisa menyebabkan cedera mata kronis, termasuk pendarahan internal, seperti laporan dari British Medical Journal.

Dalam laporan tersebut, peneliti menyoroti adanya tiga kasus pasien Inggris yang pulang dari rumah sakit karena tertembak peluru busa di mata. Mereka mengaku, mata terasa sakit disertai dengan penglihatan kabur.

Dari tiga pasien tersebut, ada anak yang mengalami pembengkakan kornea dan retina akibat tembakan yang kuat dan pengaruh kecepatan peluru.

Ada pula kasus pendarahan yang berhenti dan penglihatan mata bisa kembali normal. Mainan pistol yang dijual di Irlandia ini mampu menembakkan peluru busa dengan kecepatan tinggi.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kacamata pelindung

Dokter merekomendasikan, bila memainkan nerf gun, anak-anak harus memakai kacamata pelindung. Hal ini untuk melindungi diri dari kemungkinan cedera dan kehilangan penglihatan.

Sebaiknya, ada juga tinjauan batas usia aman untuk memainkan nerf gun. Bahkan pistol mainan tidak lagi berukuran kecil atau sedang. Ada pula nerf gun yang ukurannya jauh lebih besar.

"Sebelumnya, ukuran nerf gun jauh lebih kecil. Baru-baru ini, saya melihat model baru yang (bentuknya) lebih besar," kata Lynda McGivney-Nolan, penasehat optometrik dari Association of Optometrists Ireland.

Cedera mata bisa terjadi karena peluru busa yang ditembakkan langsung mengarah ke mata. Kornea dan retina mata pun rentan mengalami cedera.

"Saya pikir orang tua harus sadar, peluru busa dari nerf gun bisa menyebabkan cedera. Saran saya, orangtua bisa membeli kacamata pelindung untuk memainkan nerf gun," lanjut Lynda, dikutip dari The Irish Times, Selasa (19/9/2017).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.