Sukses

Orangtua, Tak Usah Bantu Anak Belajar

Membantu anak belajar atau mengerjakan PR ternyata tidak menguntungkan bagi pendidikan anak.

Liputan6.com, Jakarta Bisa membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mungkin menjadi keistimewaan tersendiri bagi beberapa orangtua. Apalagi, di zaman serba sibuk seperti sekarang ini, tidak semua orangtua memiliki waktu untuk membantu anak belajar.

Namun ternyata, sains malah menyarankan agar orangtua berhenti membantu anak mengerjakan PR. Tidak hanya ternyata kebiasaan ini tanpa sadar memanjakan anak (tanpa disadari orangtua), hal ini juga tidak menguntungkan bagi nilai mereka di sekolah. Sebuah studi besar menemukan, keterlibatan orangtua dalam pembelajaran anak tidak mempengaruhi pencapaian akademik anak.

Melansir Reader's Digest, Rabu (20/9/2017), para peneliti menyusuri 60 tingkat keterlibatan orangtua--seperti membantu mengerjakan PR, pembicaraan tentang kuliah, dan jadi sukarelawan di sekolah anak--selama hampir 30 tahun, pada orangtua di Amerika Serikat.

Namun ketika para peneliti membandingkan tingkat keterlibatan orangtua dengan pencapaian akademik anak, mereka menemukan, hal tersebut sangat sedikit atau sama sekali tidak berpengaruh. Hal ini berlaku sama bagi semuanya, tanpa memandang ras, kelas sosial, dan tingkat pendidikan.

Bahkan, membantu Anda belajar menjelang ujian malah bisa menurunkan nilai mereka, begitu anak memasuki sekolah menengah.

Lalu apa yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu pendidikan anak?

Untungnya riset ini juga menemukan kebiasaan positif yang bisa dilakukan orangtua untuk anak: memastikan anak mendapatkan guru yang baik, membacakan buku untuk anak-anak yang masih kecil, dan berbicara dengan anak remaja tentang pilihan dan rencana kuliah mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.