Sukses

Bukan Narkoba, Remaja AS Ini Meninggal akibat Overdosis Kafein

Kombinasi kedua minuman ini jadi penyebab kematian remaja. Peringatan tentang risiko overdosis kafein pun dikeluarkan,

Liputan6.com, miami Belum lama ini seorang remaja di Carolina Selatan meninggal dalam waktu dua jam usai mengonsumsi kopi dan minuman bersoda. Kombinasi kedua minuman yang menjadi penyebab kematian itu memicu peringatan tentang risiko overdosis kafein.

Remaja yang diketahui bernama Davis Allen Cripe itu meninggal pada 26 April 2017 karena gangguan detak jantung akibat kafein, menurut Richland County Coroner dari negara bagian selatan AS, dalam sebuah pernyataan.

Dua jam sebelum tumbang, Cripe meminum cafe latte, minuman kemasan berukuran besar dan minuman berenergi.

Gary Watts dari Richfield County Coroner mencatat bahwa kejadian semacam itu "sangat tidak biasa."

"Terutama karena jangka waktu menelan sejumlah kafein dalam periode tertentu sehingga memengaruhi hatinya," Watts mengatakan kepada The Post and Courier yang kemudian menambahkan Cripe ambruk 15 menit setelah menenggak minuman berenergi.

Badan Administrasi Makanan dan Obat di AS merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 400 mg kafein per hari, yang setara dengan empat atau lima cangkir kopi.

"Orang dewasa harus memerhatikan konsumsi kafein mereka. Penting bagi orang dewasa untuk mengetahui risiko anak-anak dan remaja yang mengonsumsi kafein," terang Jill Michels dari Palmetto Poison Center, dalam sebuah pernyataan.

"Luangkan waktu untuk berbicara dengan anak-anak Anda mengenai bahaya minuman berkafein," sambung dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan narkoba, tapi karena minuman berenergi

Dalam sebuah konferensi pers pada Senin (15/5), ayah dari anak laki-laki tersebut mengatakan kalau anaknya sangat berhati-hati dengan narkoba dan alkohol.

Namun, "Bukan kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya, melainkan minuman energi," kata Sean Cripe.

Kendati minuman energi cuma menyumbang segmen kecil dalam industri minuman non-alkohol, namun mereka sangat populer di kalangan anak muda.

Pakar kesehatan menyatakan keprihatinannya tentang kandungan kafein tinggi pada minuman yang dapat menyebabkan gangguan detak jantung dan meningkatkan tekanan darah pada pemuda.

Minuman energi mengandung hingga 240 mg kafein, menurut sebuah laporan Consumer Reports tahun 2012, demikian AFP.

(Alviansyah Pasaribu/Antaranews)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini