Sukses

Wanita Usia Produktif Rentan Kena Kanker Serviks

Kanker serviks paling banyak menyerang wanita usia produktif, ini cara mencegahnya.

Liputan6.com, Jakarta Kanker serviks paling banyak menyerang wanita usia produktif dengan rentang usia 36 hingga 55 tahun. Untuk mencegahnya, tindakan promotif dan preventif merupakan salah satu solusinya.

Virus Human Papillomavirus (HPV) merupakan penyebab kanker serviks. Mudahnya penyebaran virus, kurangnya pemahaman untuk melakukan deteksi dini serta minimnya pencegahan membuat penyakit ini semakin mudah menyerang. Selain itu, kanker serviks cenderung tidak menunjukkan gejala sehingga seringkali terdeteksi saat kanker memasuki stadium lanjut.

Untuk itu, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) menggalakkan kampanye promotif dan preventif untuk mencegah kanker sekviks secara efektif.

"Tindakan promotif seperti pemberian edukasi serta tindakan preventif dengan melakukan vaksinasi HPV dan pemeriksaan pap smear merupakan cara efektif mencegah kanker serviks," ucap Dr. Cindy Rani Wirasti, SpOG dalam acara kampanye kanker serviks di Graha YKI pada Kamis (7/9/2017).

Dr. Cindy menjelaskan bahwa deteksi dini kanker serviks sangatlah penting karena biasanya kanker serviks tidak menunjukkan gejala sehingga pasien baru menyadari setelah memasuki stadium lanjut.

"Kanker serviks umumnya tidak menunjukkan gejala. Saat seseorang didiagnosa terkena kanker serviks, itu berarti dia sudah terkena virus HPV sejak beberapa tahun sebelumnya," lanjutnya.

Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan IVA. Apabila terdeteksi gejala kanker serviks, pasien masih bisa diobati. Namun apabila pasien menyadari setelah memasuki stadium IIB, pasien hanya bisa menjalani kemoterapi dan radiasi.

Sayangnya, banyak wanita yang takut melakukan deteksi dini. Padahal, jika terdeteksi lebih awal pasien lebih mudah diobati.

Saksikan video menarik berikut:

 

Pada usia berapa pencegahan kanker serviks sebaiknya dimulai?

Virus HPV penyebab kanker serviks terbagi ke dalam dua tipe, yaitu tipe high risk dan low risk.

Virus HPV tipe low risk biasanya berisiko kecil menyebabkan kanker serviks dan dapat dilawan dengan antibodi tubuh. Sementara, virus dengan high risk lah yang harus diwaspadai. Untuk itulah diperlukan vaksinasi HPV.

Vaksinasi HPV dapat dilakukan pada pria dan wanita. Namun karena virus ini lebih banyak menyerang wanita, maka wanitalah yang diutamakan.

"Anak perempuan usia mulai dari 9 tahun sudah bisa melakukan vaksinasi HPV. Vaksin ini akan lebih optimal apabila belum melakukan hubungan seksual, namun bukan berarti yang sudah menikah tidak bisa divaksin," ucap Dr. Cindy.

Selain itu, wanita yang sudah menikah juga bisa melakukan pemeriksaan berkala yaitu melakukan pap smear minimal tiga tahun setelah menikah.

Untuk melakukan vaksinasi HPV, masyarakat bisa melakukan dengan biaya terjangkau di Yayasan Kanker Indonesia, sedangkan untuk tindakan pap smear, masyarakat dapat mendapatkannya secara gratis pada event tertentu dan juga gratis dengan menggunakan BPJS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.