Sukses

4 Tuntutan Istri yang Bisa Rusak Rumah Tangga

Kejadian tewasnya pegawai BNN di tangan suami membuka percakapan, tuntutan seperti apa yang harus dihindari agar tak picu pertengkaran besar

Liputan6.com, Jakarta Tragedi suami bunuh istri yang menimpa karyawan BNN diduga akibat perkelahian pasangan suami istri. Berdasarkan paparan beberapa sumber, sang istri diduga menuntut materi yang tidak sanggup dipenuhi oleh suaminya. Hal ini yang diduga memicu pertengkaran lalu berujung pada pembunuhan.

Berkaca dari kejadian tersebut, banyak faktor yang membuat hubungan rumah tangga goyah, misalnya ketidakmampuan istri menghargai suami. Lalu, seperti apa sebaiknya istri bersikap agar tidak membebani suaminya?

Mengutip laman Womansday, Rabu (6/9/2017), berikut ini nasihat bagi istri agar tidak menuntut beberapa hal berikut ini kepada suami.

1. Memilih antara Anda dan ibunya

Tak peduli betapa keruh hubungan Anda dan mertua, namun jangan pernah menuntut suami Anda untuk memilih antara Anda dan ibunya. Ingatlah bahwa tanpa ibunya, suami Anda tidak akan pernah ada. Selain itu, lambat laun hal ini akan menjadi masalah yang akan mengintai hubungan pernikahan Anda.

2. Melarang suami mengerjakan hobinya

Jika suami Anda memiliki hobi, jangan larang dia untuk melakukannya karena hal itu bisa bermanfaat bagi suami untuk melepas kepenatan.

"Saat suami melakukan hobinya, bukan berarti dia berniat mengabaikan keluarganya melainkan untuk menenangkan diri," ucap David Bennet, penulis Eleven Dating Mistakes Women Make.

Jika Anda merasa hobi yang dilakukan suami tidak bermanfaat atau terlalu menyita waktu, cobalah untuk bicarakan baik-baik. Cari waktu dan strategi yang tepat agar suami sadar dan bisa memperbaiki tanpa harus kehilangan hobinya.

Saksikan video menarik berikut:

 

3. Berhenti menemui temannya

Sama seperti Anda, suami juga membutuhkan waktu bersama temannya.

"Jika Anda melarangnya bergaul, dia akan kehilangan salah satu sumber kebahagiaan dan itu tidak sehat," ucap ahli hubungan asmara, April Masini.

"Jika suami Anda tidak memahami batas-batas dengan teman wanitanya, barulah Anda sampaikan mengenai hal tersebut dan utarakan tanpa emosi agar dia memahami maksud Anda," ucap psikolog Ramani Durvasula.

4. Menjadi orang yang berbeda

Wajar jika terkadang Anda bertanya-tanya mengapa saya menikahi suami Anda setelah bertahun-tahun bersama.

"Tapi ingat bahwa sifat yang Anda banggakan pada suami Anda mungkin merupakan sisi lain yang membuat Anda jatuh cinta," kata pramugari dan terapis pernikahan Nakya Reeves.

Saat Anda merasa jenuh, janganlah memaksakan suami untuk menjadi orang lain hanya untuk memuaskan Anda, tapi cobalah berpikir bahwa suami Anda menerima Anda apa adanya agar Anda tidak menuntut hal yang tidak seharusnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini