Sukses

Penularan Penyakit Banyak Terjadi di Pesawat

Riset menunjukkan penumpang pesawat terbang memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terhadap penyakit menular.

Liputan6.com, Jakarta Riset menunjukkan penumpang pesawat terbang memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terhadap penyakit menular. Bukan akibat kondisi pesawat yang tidak layak, kotor atau jorok, melainkan akibat suhu udara yang dingin dan sirkulasi udara yang tidak normal.

Dr. Mark Gendreau, direktur medis dan wakil ketua pengobatan darurat di Lahey Medical Center-Peabody, Massachusetts, mengatakan sirkulasi udara atau ventilasi udara di pesawat yang tidak normal menyebabkan virus di udara tidak cepat keluar.

"Virus di udara yang tidak terlihat akan keluar saat pesawat berhenti dan pintu terbuka, di saat itu pergantian udara akan menghapus seluruh virus di dalam pesawat," kata Gendreau dikutip dari laman Cosmopolitan, Jumat (1/9/2017).

Sementara, saat pesawat sedang terbang kemungkinan besar virus di udara dapat terhidup dan masuk ke dalam tubuh. Terutama jika imunitas tubuh sedang tidak dalam kondisi baik. Itu akan meningkatkan kesempatan Anda untuk sakit, ujar Gendreau.

Belum lagi suhu AC yang dingin di dalam pesawat juga dapat mempengaruhi kesehatan. Gendreau menyarankan untuk menggunakan masker mulut untuk mencegah virus di udara masuk dengan mudah. Dan tak lupa juga menjaga daya tahan tubuh sebelum melakukan perjalanan udara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.