Sukses

Ponsel Bisa Hilangkan Kesempurnaan Proses Menyusui

Banyak ibu menyusui zaman sekarang yang melakukan aktivitas penting ini sambil bermain ponsel.

Liputan6.com, Jakarta Menyusui bisa jadi proses yang panjang dan melelahkan. Ibu mana, zaman sekarang ini, yang tidak lantas menggapai ponselnya untuk membantu menghabiskan waktu selama beberapa menit.

Distraksi ponsel terhadap proses menyusui ternyata kerap terjadi sekarang ini. Sekitar 60 persen interupsi saat menyusui disebabkan oleh perangkat teknologi. Setidaknya, begitulah menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior.

Penelitian ini mencari tahu, apakah bermain ponsel saat menyusui (sering disebut brexting dalam slang bahasa Inggris) adalah cara yang baik untuk menghabiskan waktu, atau justru menimbulkan efek negatif terhadap pengalaman menyusui, baik bagi ibu atau bayi.

Untuk studi ini, 75 ibu yang berusia 18-40 tahun dengan kehamilan bebas masalah, diminta menyimpan jurnal selama satu sampai enam hari, tentang pengalaman mereka menyusui bayi berusia di bawah enam bulan.

"Ada distraksi yang terjadi pada 43 persen proses menyusui. Ibu melaporkan distraksi teknologi terjadi pada 26 persen proses menyusui, dan 17 persen gangguan non-teknologi," ujar Dr Alison Ventura, pemimpin penelitian.

Dan pada level personal, 92 persen ibu melaporkan distraksi terjadi pada satu atau lebih proses menyusui. Dan 83 persen mengatakan, setidaknya ada satu gangguan teknologi pada satu proses menyusui.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengisi waktu atau mengabaikan bayi?

Walaupun data menunjukkan banyak ibu menyusui yang melewatkan waktu dengan bermain ponsel, baikkah hal ini dilakukan?

Menyusui adalah pemberian nutrisi pada bayi, yang juga waktu untuk membentuk ikatan dan koneksi antara ibu dan bayi, ujar Carolyn Thompson, dokter kandungan dan kebidanan asal Nasville, AS. Dr Thompson mengatakan, kontak mata adalah bagian penting dalam pembentukan ikatan.

Kontak mata antara ibu dan bayi bisa membantu bayi mengembangkan kecerdasan emosionalnya.

"Distraksi dari ponsel tadi bisa mengganggu proses bonding," ujar Thompson.

Walaupun belum ada penelitian tentang sampai sejauh mana pengaruh gawai terhadap pengalaman menyusui, Thompson mengatakan, hal ini berkemungkinan menyebabkan gangguan emosional pada anak di masa depan.

Sementara itu, Deedra Franke, konsultan lakstasi di Mercy Medical Center di Baltimore, AS, mengatakan, ibu zaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktu untuk ponsel dibandingkan beberapa tahun lalu. Beberapa dari ibu ini juga menggunakan aplikasi untuk memonitor aktivitas menyusui mereka.

3 dari 3 halaman

Pentingkah kontak mata?

"Pada minggu-minggu awal, aku biasanya tidak melihat ibu memegang ponsel, karena mereka masih belajar cara menyusui," lanjut Franke. Kebiasaan ini biasanya baru mulai dilakukan ibu setelah mereka mulai mahir dan lancar menyusui.

Franke sendiri merasa tidak ada masalah dengan kebiasaan mengecek ponsel sambil menyusui, selama tidak dilakukan terlalu lama.

"Secara umum, bayi tidak akan membiarkan ibu mereka berkutat dengan ponsel terlalu lama, karena kebutuhan mengurus bayi perlu dilakukan dengan dua tangan," lanjutnya.

Namun, Katayune Kaeni, psikolog dari California dengan spesialisasi khusus terhadap pola asuh mengatakan, bayi perlu melihat ibu merespons mereka saat sedang menyusui.

"Saat bayi baru lahir, pandangan mereka pada dasarnya hanya pada payudara dan wajah ibu," ujar Kaeni, melansir She Knows, Rabu (30/8/2017). "Hanya sampai sejauh itulah mereka bisa melihat. Jadi, bayi melakukan banyak tatap mata, dan membentuk ikatan dengan cara itu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.