Sukses

STEVITY, Alat Pintar Pemantau Penyakit Jantung Bawaan

Ada alat yang diciptakan oleh mahasiswa UNAIR untuk mendeteksi dan memonitoring penyakit jantung bawaan.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung bawaan akan berisiko berbahaya bila tidak segera ditangani. Deteksi dini memonitoring penyakit jantung bawaan sangat membantu penanganan.

Menilik hal tersebut, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Airlangga menciptakan sebuah alat deteksi dini penyakit jantung bawaan.

Alat yang bernama STEVITY (Smart Telemonitoring and Blood Viscosity) mampu memonitoring elektrokardiograf (aktivitas listrik di jantung) dan viskositas (karakteristik suatu zat cair) darah sehingga bisa mengklasifikasikan penyakit jantung bawaan.

”Kami memeroleh ide membuat STEVITY dilatarbelakangi dari 220 juta penduduk Indonesia. Dari jumlah itu bayi yang lahir mencapai 6.600.000 dan 48.800 di antaranya penyandang penyakit jantung bawaan,” kata Titania, ketua tim, dikutip dari laman Universitas Airlangga, Selasa (29/8/2017).

Titania melanjutkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyebutkan, sering kali penyakit jantung bawaan tidak memberikan gejala yang khas.

Oleh karena itu, dibutuhkan monitoring bagi anak penderita penyakit jantung bawaan hingga tumbuh menjadi dewasa.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inovasi pertama

STEVITY merupakan inovasi pertama yang menghubungkan pengukuran viskositas darah secara non-invasif (tindakan medis yang tidak membutuhkan bedah atau biopsi) dan elektrokardiograf untuk monitoring dan klasifikasi penyakit jantung bawaan.

”STEVITY ini cukup user friendly (mudah digunakan) bagi tenaga medis. Jadi bisa mengidentifikasi bayi yang terkena penyakit jantung bawaan sejak dari dini dan segera dapat ditangani,” tambah Titania.

Selain itu, STEVITY akan menampilkan data dan monitoring pada stevity.com secara real time. Alat ini juga dirancang dengan slot baterai dan dikemas dalam package sehingga bisa menjadi portable. Artinya, dapat digunakan kapan pun dan di mana pun.

Tim Tania terdiri atas, Astryd, Ichrom Septa, Aji Sapta (jurusan S1 Teknobiomedik) serta Kretawiweka (S1 Sistem Informasi). Hasil kreasi alat ini dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.