Sukses

Bertukar Sikat Gigi dengan Orang Lain, Apa yang Akan Terjadi?

Bertukar sikat gigi dengan keluarga atau pasangan sekali pun tetap tidak disarankan.

Liputan6.com, Jakarta Dokter gigi tidak menyarankan bertukar sikat gigi sekalipun dengan orangtua atau pasangan. Kalau hal itu terjadi, bukan tidak mungkin akan mengakibatkan pertukaran bakteri.

"Bila bertukar sikat gigi dengan orang lain, bakteri apa pun yang ada di mulutnya bakal berada di mulut Anda," kata dokter gigi Marco Coppola.

Karena itu, mungkin saja Anda terkena flu maupun sakit tenggorokan gara-gara virus atau bakteri menempel di sikat gigi itu. Walau orang tersebut sudah sembuh, virus mampu hidup beberapa hari di bahan plastik dan logam.

Penggunaan sikat gigi bersama orang lain juga memicu terjadinya penyakit serius. Bila dia memiliki hepatitis, HIV, atau penyakit menular lain, lalu yang meminjam sikat gigi, gusinya sedang berdarah, bakteri atau virus itu bisa masuk ke dalam aliran darah.

"Ciuman, berbagi minuman dari gelas yang sama, bergandengan tangan itu bisa mentransfer bakteri. Namun, menggunakan sikat gigi orang lain itu lebih jorok dan sedikit lebih berbahaya dibanding hal lain yang biasa keluarga atau pasangan lakukan," kata dokter asal California, Justin Sycamore.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bila tidak sengaja pakai sikat gigi orang lain

Jika suatu hari Anda tidak sengaja menggunakan sikat gigi pasangan lalu khawatir akan dampaknya, Sycamore menyarankan agar segera mensterilkan dengan cairan obat kumur.

"Jika segera dibilas menggunakan obat kumur, itu bisa meminimalisasi atau meniadakan paparan bakteri atau virus," kata Sycamore.

Dokter gigi lain, Cyndi Blallock, juga menyarankan, walaupun Anda tahu seberapa sehat orang tersebut, sebaiknya tidak meminjam sikat gigi orang lain. Pastikan juga untuk mengganti sikat gigi setiap tiga bulan atau setelah sembuh dari sakit flu.

"Hal ini guna mencegah kontaminasi virus di masa mendatang," ucap dokter gigi asal Missouri, Amerika Serikat, ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini