Sukses

Cara Makan dan Minum agar Tak Dehidrasi

Tubuh rentan dehidrasi, itulah kenapa Anda perlu makan dan minum secara tepat untuk mencegahnya.

Liputan6.com, Jakarta Selain merasa haus, salah satu penanda tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi adalah urine yang berwarna kuning pekat.

Oleh karena itu, spesialis penyakit dalam, dr Surahman Muin, SpPD menyarankan kita mengonsumsi air yang cukup, lalu mengusahakan produksi buang air kecil 40 cc per jam dengan warna urine kuning muda dan bening.

"Panas dalam merupakan petunjuk terjadinya dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan sehingga perlu minum air. Selanjutnya, produksi buang air kecil diusahakan 40 cc per jam dengan warna urine kuning muda dan bening," kata dia dalam keterangan persnya, Rabu.

Kemudian, terkait pola makan, sebaiknya aturlah porsinya, yakni karbohidrat sebanyak 35 persen, protein 35 persen, dan lemak 30 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengaruh Lingkungan

Kondisi lingkungan yang panas lalu diperparah paparan panas matahari yang berlebihan berisiko menurunnya daya tahan tubuh.

Akibatnya, dapat menyebabkan sejumlah gangguan pernapasan, seperti radang rongga hidung dan pharings, bronkitis, pneumonia atau infeksi paru.

"Juga dapat memicu kemerahan pada konjungtiva, heat stroke atau sengatan panas serta kulit kaki menjadi pecah-pecah dan kering," tutur Surahman.

Oleh karena itu, jangan lupa menyediakan botol minuman yang mudah dibawa-bawa agar dapat minum kapan saja untuk menghindari dehidrasi.

Dehidrasi adalah suatu kondisi di mana cairan yang terkandung di dalam tubuh berkurang, sehingga tubuh tidak punya cukup cairan untuk menjalankan fungsi normalnya. (Lia Wanadriani Santosa/Antara News)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.