Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Mengintip Sejarah Kondom Pertama dari Usus Hewan

Kondom sudah ada sejak abad 18, saat itu kondom sudah digunakan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

Liputan6.com, Jakarta Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang digunakan pasangan untuk mencegah kehamilan. Biasanya kondom terbuat dari lateks dengan beragam pilihan rasa dan bentuk.

Sebelum memiliki banyak varian seperti sekarang ini, dulunya kondom terbuat dari karet. Namun pada era 1800, kondom terbuat dari usus hewan, diantaranya usus domba dan kambing, seperti dilansir dari laman daily.jstor.org, Selasa (15/8/2017). Penciptaan kondom saat itu dimaksudkan untuk mencegah penularan penyakit kelamin.

Penggunaan kondom dari usus hewan ini dengan cara mengikat kondom dengan pita di sekitar penis. Setelah pertengahan abad 18, kondom karet mulai diproduksi. Penciptaan kondom karet terjadi setelah Charles Goodyear dan Thomas Hancock menemukan vulkanisasi karet. Pertama kali, kondom karet dibuat tahun 1858. Saat itu, kondom karet hanya menutupi kelenjar penis.

Kondom karet ukuran panjang baru mulai diproduksi pada 1869, namun dengan jahitan di bagian tengah yang membuat pria tidak nyaman menggunakannya.

Meski kondom sempat hilang dari peredaran, namun pada 1883 seorang imigran Jerman bernama Julius Schmid mendirikan perusahaan kondom bernama Ramses dan Sheik. Pada awal 1900-an, Schmid membuat kondom dari karet, dan perusahaannya menjadi salah satu produsen kondom terlaris di Amerika.

Persaingan produksi kondom baru terjadi pada 1916, ketika Merle Young memulai Perusahaan Karet Muda dan menciptakan salah satu merek kondom paling sukses dalam sejarah yang dinamai Trojan.

Kini, perusahaan penghasil kondom terus berinovasi dan sudah banyak jenis kondom yang dijual, misalnya kondom dengan aroma buah-buahan dan kondom dengan desain tertentu yang bisa menambah kepuasan pasangan suami isteri saat bercinta.

Saksikan juga video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini