Sukses

Karyawan Maskapai Antarkan Koper Wanita Pengidap Kanker Usus

Koper yang tak terbawa diantarkan oleh karyawan maskapai penerbangan, ibu pengidap kanker usus besar ini sangat berterima kasih.

Liputan6.com, Pittsburgh, Amerika Serikat Seorang wanita yang sedang berjuang melawan kanker usus besar stadium 4 berterima kasih kepada seorang karyawan maskapai penerbangan Southwest Airlines yang mengantarkan barang bawaannya pada tengah malam.

Sang karyawan memastikan  wanita tersebut mendapatkan kembali semua barang yang dibutuhkan untuk perawatan kemoterapi keesokan harinya.

Stacy Hurt, 46 tahun, melakukan penerbangan lebih awal dari Nashville, Tennessee menuju rumahnya di Pittsburgh. Di menit terakhir, dia menyadari, barang bawaannya sudah dimasukkan ke pesawat yang semula direncanakan sesuai jadwal.

Di dalam koper, ada obat kemoterapi dan pernak-pernik lainnya yang dia miliki sejak melawan kanker pada tahun 2013.

"Saya memikirkan semua barang dalam koper. Padahal, semua barang itu saya butuhkan untuk kemoterapi keesokan harinya," kata Hurt, dikutip dari Insert Edition, Sabtu (12/8/2017). "Saya sudah menjalani 50 kemoterapi sehingga tak nyaman rasanya tanpa barang tersebut."

Dia menelepon maskapai dengan panik dan mulai berbicara dengan perwakilan agen layanan pelanggan Sarah Rowan, 27 tahun.

"Dia mulai bercerita soal obat kemoterapi yang penting di dalam koper dan menceritakan kanker yang dideritanya kepada saya," kata Rowan.

Rowan menjelaskan pada Hurt, dia akan mengawasi koper Hurt agar tak hilang dan meminta kurir mengantarkan ke rumahnya di Pittsburgh. Tapi barang bawaannya baru tiba pukul 2.30 pagi, kurir terakhir yang bertugas malam sudah pulang. Rowan memutuskan untuk mengambil alih urusan.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antarkan ke rumah Hurt

Berkat izin dari manajernya, Rowan mengantar koper itu lalu meninggalkan koper tepat di depan pintu rumah Hurt pada dini hari. Paginya, Hurt terkejut melihat koper di pintu depan rumah dan sebuah voicemail (pesan suara) di ponselnya,

Rowan telah mengantarkannya pada dini hari tadi. Terselip di dalam koper sebuah catatan, "Singkirkan kanker itu."

"Catatan itu memberi saya dorongan untuk menjalani kemoterapi," kata Hurt.

Dia menjelaskan, dirinya didiagnosis menderita kanker usus besar dua tahun lalu. Meskipun tidak ada bukti penyakit di tubuhnya, Hurt bukan berarti bebas dari kanker. Dia terus menjalani kemoterapi untuk mempertahankan hidupnya.

Hurt pun bertemu Rowan pada hari lainnya. Mereka saling berpelukan hangat. Hurt berharap Rowan bisa menjadi teman seumur hidupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.