Sukses

Bakteri pada Spons Dapur Tak Mempan Disterilkan

Spons yang biasa digunakan membersihkan alat dapur ternyata tempat sarang bakteri berkembangbiak.

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin rutin mencuci piring arau peralatan dapur menggunakan spons. Spons pun bisa digunakan mengelap microwave atau membersihkan area kompor dari minyak.

Tiap kali selesai membersihkan peralatan dan perlengkapan dapur, spons yang dikira bersih ternyata makin membuat bakteri yang menempel di dalamnya berkembang biak.

Para ilmuwan di Jerman meneliti  spons bekas dari Inggris. Produk pembersih yang kotor dan berpori ini secara positif penuh dengan bakteri hidup. Peneliti yang dipimpin oleh Universitas Furtwangen mengambil sampel dari 14 spons dapur bekas yang berbeda.

Mereka menemukan 362 jenis bakteri dalam seluruh busa kenyal dan nyaman itu. Untungnya, sebagian besar bakteri tidak berbahaya.

"Tapi beberapa bakteri di antaranya termasuk berbahaya dan menyebabkan infeksi bakteri," kata ahli mikrobiologi Markus Egert.

Bakteri Ini termasuk Acinetobacter johnsonii, Moraxella osloensis, dan Chryseobacterium hominis. Dari jumlah bakteri tersebut, bakteri dalam famili Moraxellaceae adalah jenis yang paling dominan ditemukan. Hal ini juga Moraxellaceae umum ditemukan pada kulit manusia.

Para peneliti berspekulasi mungkin orang-orang yang menyentuh spons dapat terkontaminasi bakteri ini. Struktur spons yang lembap dan berpori menyediakan tempat berkembang biak yang optimal bagi bakteri. 

Terkadang bakteri mencapai konsentrasi lebih dari lima kali 1010 sel per sentimeter kubik, kata Egert, dikutip dari Science Alert, Jumat (11/8/2017).

Yang paling mengejutkan adalah spons tidak mempan dicuci atau disterilkan dengan cara apapun. Meski dicuci menggunakan air panas, bakteri pada spons justru makin berkembangbiak.

Bakteri Moraxella dapat meningkat jumlahnya. Untuk membuat Anda terlindungi dari bakteri spons, sebaiknya ganti spons seminggu sekali.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.