Sukses

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Dibakar Hidup-Hidup?

Bara api yang menyambar pakaian, membuat panas yang tercipta meningkat. Hal ini bakal membuat luka bakar lebih dalam.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria asal Bekasi, Joya (30), dibakar hidup-hidup oleh warga setelah dituduh mencuri amplifier sebuah musala. Sebelum meninggal, Joya dikeroyok terlebih dahulu hingga babak belur, lalu dibakar hidup-hidup.

Pada saat tubuh dibakar, apa yang terjadi? Acting Director UC Irvine Regional Burn Center, Nicole Bernal memiliki jawabannya.

"Seperti yang bisa Anda bayangkan, hal tersebut amatlah menyakitkan. Kulit orang tersebut akan terbakar," kata Bernal mengutip laman LA Times, Senin (7/8/2017).

Saat api membakar pakaian, membuat panas yang tercipta meningkat. Hal ini bakal membuat luka bakar lebih dalam. Jika bisa selamat, orang ini perlu melakukan amputasi ekstrem pada tangan atau kaki.

Ilustrasi Orang Bakar Diri (iStockphoto)​

Ketika api makin besar, bukan hanya kulit yang terbakar, tapi juga saraf. Hal ini membuat orang tersebut tidak lagi memiliki sensasi terbakar alias mati rasa pada bagian tersebut.

Bila seseorang mampu keluar dari jerat api yang membakarnya dengan cepat, peluang dia hidup masih ada. Namun, tergantung dari luas luka bakar.

Jika luka bakar kurang dari 80 persen tubuh dengan usia kurang dari 40 tahun, masih ada potensi hidup hingga 50 persen. Namun, bila yang terbakar lebih dari 80 persen tubuh dengan usia tua, potensi hidup hanya 20 persen.

Selain itu, potensi seseorang bisa hidup juga tergantung seberapa cepat dia mendapat penangan medis luka bakar serta mendapat cairan. "Jika hal tersebut tidak didapatkan bisa membuat kerja ginjal berhenti dan jantung berhenti (meninggal)," kata Bernal.

Anggaplah seseorang mengalami luka bakar 50 persen tubuh, butuh waktu dirawat di rumah sakit selama 10-15 kali operasi. Operasi pertama, mengangkat bagian tubuh yang terpotong. Bila dalam lima hari tim medis mampu mengangkat bagian yang terbakar, kelangsungan hidupnya akan baik. Proses pengangkatan jaring tersebut berperan mencegah jaringan tubuh tidak terinfeksi. 

Selanjutnya, bakal dilakukan penutupan menggunakan kulit orang sudah meninggal di atas luka untuk mencegah infeksi. Baru nanti dilakukan pencangkokan menggunakan kulit sendiri. 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini