Sukses

Presiden Jokowi: Imunisasi Hukumnya Mubah dalam Islam

Presiden Jokowi menegaskan bahwa imunisasi untuk menjaga kesehatan hukumnya mubah dalam Islam.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa imunisasi untuk menjaga kesehatan hukumnya mubah dalam Islam atau lebih banyak manfaat yang bisa didapat ketimbang mudarat yang diterima, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) siap menjelaskannya.

"Fakta MUI juga siap menyampaikan bahwa ini mubah, artinya juga bahwa imunisasi ini manfaatnya jauh lebih banyak daripada mudaratnya," kata Presiden, setelah mencanangkan Kampanye Imunisasi Measles-Rubella (MR) yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 10 Sleman, Yogyakarta, Selasa.

Presiden Jokowi mengemukakan hal itu untuk merespons penolakan dari sejumlah kalangan guna mengikuti imunisasi karena dianggap ada unsur haram dalam vaksin yang diberikan untuk program imunisasi MR.

Presiden memastikan hal itu tidak benar, dan dalam waktu dekat akan meminta jajarannya untuk turun ke masyarakat menjelaskan perihal imunisasi MR.

"Ya, nanti dijelaskan. Nanti akan dijelaskan oleh Bu Menteri, namanya ini kan sebuah, memulai kampanye dan pelaksanaan imunisasi. Jadi, ya belum jelas nanti akan dijelaskan," katanya.

Penjelasan secara gamblang, Presiden menyatakan akan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), serta Menteri Kesehatan.

"Semua akan dijelaskan. Ini kan MR kan belum banyak yang tahu juga," katanya.

Ia menjelaskan, imunisasi MR penting sekali bagi anak-anak untuk menekan dampak penyakit campak dan rubella yang di antaranya bisa menyebabkan kebutaan, ketulian, terganggunya fungsi otak dan terganggunya fungsi jantung.

Oleh karena itu, Presiden ingin program imunisasi MR bisa berjalan sukses sehingga anak-anak bisa terhindar dari penyakit yang berbahaya itu.

Terkait adanya sanksi yang mungkin bisa diterapkan kepada orangtua yang tidak mengimunisasi anaknya karena imunisasi merupakan hak anak, Presiden mengatakan pemerintah cenderung lebih pada upaya untuk mengajak.

"Kita ini mengajaklah, kita tidak sampai ke sana. Kita ini mengajak partisipatif dari masyarakat sehingga anak-anaknya bisa mau untuk diberikan imunisasi. Itu aja. Ini kan untuk perlindungan anak-anak kita, untuk proteksi anak-anak kita dari penyakit," demikian Presiden Joko Widodo.

Imunisasi MR merupakan program vaksinasi gratis untuk mencegah penyebaran penyakit campak dan rubella di Indonesia.

Pelaksanaannya akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pada Agustus dengan menyasar anak-anak di sekolah-sekolah. Tahap berikutnya, imunisasi MR yang akan dilaksanakan secara serentak pada September 2017 untuk balita.

Di DI Yogyakarta, tercatat data dinkes setempat pada 2016, sebanyak 1.929 anak yang diduga terjangkit virus rubella di DIY, 463 di antaranya dinyatakan positif terjangkit virus rubella.

Sejak Januari hingga Juli 2017, tercatat tujuh kejadian luar biasa (KLB) penyakit Campak di DIY di mana 60-70 persen di antaranya positif rubella.

Kementerian Kesehatan mencatat pada 2016, terdapat 8.185 kasus campak pada 2015, lebih rendah dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 12.943 kasus. Adapun, jumlah pasien campak yang meninggal yaitu satu orang di Provinsi Jambi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Gejala campak berupa ruam merah pada seluruh tubuh yang disertai demam, batuk, dan pilek.

    Campak

  • Rubella, atau dikenal dengan nama Campak Jerman, merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang kulit dan kelenjar getah bening.

    Rubella

  • Presiden Jokowi