Sukses

Lewat Getaran Magnetis, Pasien Depresi Bisa Terselamatkan

Ada perawatan baru menggunakan getaran magnetis untuk pasien depresi.

Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Perawatan terhadap pasien yang mengalami depresi biasa menggunakan obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), yang berfungsi sebagai obat antidepresan. Untuk perawatan terbaru, ada sebuah perawatan menggunakan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS).

TMS termasuk perawatan alternatif bagi penderita depresi tanpa menggunakan obat kimia. Alat ini diletakkan di kepala, yang berproses mengirimkan getaran magnetis dalam otak pasien.

"Melalui getaran magnetis, kinerja bagian otak dan seluruh jaringan otak diubah," kata dr Dr. Andrew Leuchter, direktur klinik Semel Institute’s TMS, dalam sebuah video yang diunggah dari Voice of America (VOA), ditulis pada Selasa (25/7/2017).

Getaran magnetis akan merangsang bagian otak yang kurang aktif pada pasien yang mengalami depresi.

"Tampaknya cara ini berhasil. Saya sudah bicara dengan sejumlah orang yang mengalami depresi. Mereka memberikan saya nasihat agar mencoba perawatan TMS. Saya pikir, TMS ini termasuk perawatan kesehatan yang  bagus. Ini menyelamatkan hidup saya dari depresi. Saya senang bisa menemukan dan menjalani perawatannya," ujar Bob Holmes, pasien depresi asal Los Angeles, yang sudah menjalani perawatan TMS.

Para dokter dari University of California Los Angeles (UCLA) sedang menelusuri potensi TMS untuk perawatan penyakit lain, seperti skizofrenia (penderita mengalami delusi dan halusinasi), epilepsi, parkinson (kerusakan otak yang memengaruhi gerakan tubuh), dan sakit kronis (nyeri).

Simak video soal Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) untuk pasien depresi di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.