Rumah Sakit Ramah Anak di Bangka Belitung Masih Kurang

Liputan6.com, Jakarta Malaria dan demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang menimpa anak-anak di Kepulauan Bangka Belitung. Namun, menurut dr Eusebiusyuvens dari RS Siloam Bangka, kedua penyakit tersebut masih bisa teratasi dengan baik.

"(Di) Belitung sendiri, lima tahun ini malaria dan DBD yang menyerang anak-anak memang masih ada, tapi relatif menurun. Secara umum yang masih kurang itu adalah rumah sakit yang ramah anak," kata dr Yuvens bincang media di RS Siloam Bangka, Bangka Belitung, Senin (17/7/2017).

Dalam mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, kondisi yang terjadi di Bangka tersebut, menjadi peluang baik bagi PT Siloam International Hospital Tbk untuk menghadirkan Rumah Sakit Siloam Bangka yang menawarkan pelayanan ramah anak.

Yuvens yang merupakan Ancillary Services & Medical Affair Division Head RS Siloam Bangka, menjelaskan beberapa fasilitas pelayanan kesehatan bagi anak-anak yang tersedia di RS Siloam Bangka.

Pelayanan ramah anak yang dimaksud adalah tersedianya dokter spesialis anak, sarana rawat jalan ramah anak, serta poliklinik anak dan rawat inap khusus anak.

"Poliklinik anak di sini ada yang rawat inap khusus anak dan juga tersedia pediatric care. Sehingga anak-anak yang mempunyai penyakit kritis bisa dirawat inap dan diasuh khusus oleh dokter spesialis anak dan perawat," ujarnya.

Anak dengan penyakit kritis bisa mendapatkan pelayanan khusus dari dokter spesialis anak dan juga dokter spesialis yang disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Selain itu Yuvens turut mengungkap tes atau pengujian kecacatan bayi baru lahir tergolong masih minim di Bangka Belitung.

"Seperti tes ketulian, screening tiroid juga belum ada di Bangka Belitung, tapi kami disini menyediakan. Termasuk juga NICU di sini juga ada," ujar Yuvens.

Diharapkan dengan adanya pelayanan kesehatan yang ramah anak ini, seluruh orangtua dan anak di Bangka Belitung bisa mendapatkan pelayanan yang baik tanpa harus berobat ke rumah sakit di luar Bangka Belitung.