Sukses

Irpan, Isi Libur Panjang dengan Jadi Pengajar Jelajah Nusa 2017

Ultra Milk bersama Indonesia Mengajar mengadakan program edukasi Pengajar Jelajah Nusa 2017.

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak cara untuk berkontribusi terhadap negara. Individu usia muda yang masih mengenyam pendidikan sekolah menengah seperti Anisa (17) dan Irpan (15) pun bisa. Anisa atau Ica dan Irpan merupakan pelajar SMA yang terpilih menjadi Pengajar Jelajah Nusa 2017 yang diselenggarakan oleh Ultra Milk bersama Indonesia Mengajar.

Bertepatan dengan libur tahun ajaran baru 2017-2018, Ultra Milk mengadakan program edukasi yang merupakan bagian dari kampanye “Make Your Move”. Program ini berjalan selama seminggu dengan tujuan mengajak remaja Indonesia khususnya SMA sederajat untuk memberikan kontribusi dan aksi nyata di bidang pendidikan, terutama di daerah terluar Indonesia.

Sejak diumumkan pendaftaran program ini pada 20 April hingga 4 Juni 2017, tercatat 5.788 remaja dari Aceh sampai Papua yang mendaftarkan diri untuk menjadi Pengajar Jelajah Nusa. Head of Marketing Department at PT Ultrajaya, Siska Suryaman, mengatakan sempat tidak percaya diri saat menggelar program ini.

"Jujur enggak pede tapi melihat responsnya sangat senang, karena antusiasme (peserta) cukup besar mengikuti program ini. Kami ingin remaja Indonesia memperlihatkan kepeduliannya terhadap pendidikan," ujarnya saat Gala Dinner Ultra Milk "Pengajar Jelajah Nusa" 2017, Mengajak dan Menginspirasi Anak Muda untuk Melakukan Aksi Positif bagi Dunia Pendidikan Indonesia di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Kamis (13/7/2017). 

Setelah melalui proses seleksi, ada 18 anak terpilih yang berasal dari berbagai kota di Indonesia yang berkesempatan mengajar di tiga daerah di Indonesia yakni Aceh Utara, Natuna dan Banggai. Ke-18 peserta lalu dibagi menjadi enam kelompok dengan masing-masing tiga anggota. Mereka diajak turun langsung melakukan aksi positif di enam desa Aluen Papeun, Pante Bahagia, Piak Tengah, Luwuk, Batui dan Baya.

Health-Liputan6.com berkesempatan untuk berbincang dengan pengajar termuda di Pengajar Jelajah Nusa 2017 bernama Irpan. Remaja yang duduk di bangku kelas 2 SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah ini mengaku tak sengaja melihat program Pengajar Jelajah Nusa di media sosial.

"Jadi tepat pada tanggal 1 Juni kemarin saya lagi buka Instagram dan lihat ketua osis saya posting pendaftaran event ini. Irpan juga pernah ngerasain hidup serba keterbatasan seperti anak-anak di pelosok itu. Jadi, rasa senasib dan sepenanggungan itu membuat saya terdorong," ujarnya.

Melalui tahap penyeleksian secara tertulis dan lisan, Irpan akhirnya terpilih dan ditempatkan di desa Baya, Banggai, Sulawesi Tengah. Selama seminggu di sana, Irpan mendapat banyak pengalaman berharga, mulai dari beradaptasi dengan penduduk setempat hingga beradaptasi dengan tempat tinggal yang bisa dibilang tertinggal.

"Belum turun dari pesawat saja sudah terasa perbedaan. Pas pesawat landing di landasan, (landasan) itu enggak layak jalannya seperti rusak, dan yang paling terasa adalah ngambil bagasi itu kita di sana sendiri, sistem manual. Kita benar-benar langsung ambil koper dari mobil barang itu enggak pake mesin," jawabnya sambil tertawa.

Irpan berkesempatan berinteraksi langsung dengan murid di SD Inpres 1 Baya dan SD Inpres 2 Baya. Yang membuatnya sedih, pengajar di sana hanya ada enam orang untuk kelas satu hingga kelas enam. Bahkan tak sedikit juga anak-anak yang belum bisa membaca dengan fasih, tapi hebatnya mereka memiliki semangat belajar yang tinggi.

"Niatnya mau menginspirasi jadi malah terinspirasi dengan anak-anak disana. Mereka serba terbatas tapi semangatnya tinggi," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.