Sukses

Begini Kondisi Terkini Ibu dan Bayi yang Lahir di Tol Cipali

Begini kondisi ibu dan bayi yang lahir di Tol Cipali KM 75 setelah pulang dari Rumah Sakit Siloam Purwakarta.

Liputan6.com, Tangerang Setelah  pulang dari Rumah Sakit Siloam Purwakarta pada Senin, 3 Juli 2017, bayi mungil bernama Bhayangkariwati Ramadniya, yang lahir di  tepi jalan Tol Cipali KM 75 pada Minggu (2/07/2017) tetap sehat. Ketika Health Liputan6.com berkunjung ke tempat tinggal ibu bayi, Sugiati, di Tangerang, pada Rabu, 5 Juli 2017 sang bayi rupanya belum dibawa ke puskesmas terdekat.

"Belum sempat dibawa cek kesehatan di puskesmas terdekat. Pas pulang langsung di rumah saja," ujar Sugiati.

Nia, panggilan sang bayi, belum ditimbang lagi berat badannya. Awal ditimbang saat menjalani perawatan di RS Siloam Purwakarta, berat badan Nia adalah 2 kg 3 ons dan panjang 48 cm. Sugiati (43) dan suaminya, Dana (32), sangat bersyukur atas kelahiran yang lancar.

Dalam perbincangan hangat, Sugiati mengaku belum sempat juga memikirkan dan mempersiapkan nama bayi yang akan dilahirkannya. Padahal, usia kehamilan saat itu sudah 9 bulan dan mendekati waktu persalinan.

"Saya sangat bersyukur dikasih nama bayi dari pejabat. Waktu itu tidak terpikirkan mau lahiran. Persiapan belum ada, tapi ya sudah terasa mulas. Tiba-tiba langsung keluar bayinya," ucapnya.

Dana menambahkan, tidak pernah terpikirkan istrinya akan melahirkan di tepi jalan saat pulang mudik. Rencananya Sugiati melahirkan di tempat tinggalnya di Tangerang. Menurut perhitungan hari, prediksi kelahiran masih dua hari lagi.

Persalinan terkadang tak terduga. Momen lahir di Tol Cipali menjadi perbincangan populer di jagad dunia maya. Para wartawan berlomba-lomba mewawancarai Sugiati.

Tatkala mengingat momen itu, ia malu melihat wajahnya muncul di televisi. Tak jarang ia beberapa kali menutup wajah dengan tangan saat diundang wawancara di sebuah televisi swasta.

"Namanya juga saya ini wong cilik. Jadi, apa adanya saja," ujar Sugiati sambil tersenyum simpul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

ASI lancar keluar

ASI lancar keluar

Salah satu hal menakjubkan, bayi mungil Nia sudah mau minum Air Susu Ibu (ASI). ASI yang keluar juga lancar.

“Baru di rumah sakit setengah hari saja, dia (Nia) langsung minum ASI. Kalau anak-anak lain kan harus dirangsang dulu sebelum minum ASI. Tapi Nia langsung minum ASI. Kayak anak yang sudah beberapa hari kehausan,” ungkap Sugiati.

Ia memaparkan, orang-orang sempat terheran-heran. Apalagi pasien yang sama-sama dirawat di rumah sakit. Kok baru lahiran, bayi dan ibunya sudah sehat. Jika tidak melihat secara langsung mungkin masih belum percaya, terlebih lagi sang bayi sudah menyusui.

Di sisi lain, kelahiran yang terjadi mendadak juga menjadi keajaiban tersendiri. Pada saat pulang mudik pagi harinya, Sugiati belum sarapan dan tidak makan apa-apa. Artinya, sebelum melahirkan, perut Sugiati dalam keadaan kosong.

3 dari 4 halaman

Keluar darah dan ketuban pecah

Keluar darah dan ketuban pecah

Sugiati kembali menceritakan detik-detik melahirkan. Pada waktu itu, penumpang bus Tiara Mas--yang dinaiki Sugiati--tengah turun istirahat dan mengantre buang air kecil di Cirebon. Dia pun ikut turun untuk mengantre. Dalam antrean, Sugiati kaget darah mengalir di sela-sela paha dan kakinya. Orang-orang di bus ikut heran, hamil tapi kok keluar darah, tutur Sugiati.

“Saya yang tadinya duduk di belakang disuruh pindah ke depan, dekat sopir. Ini karena jalannya bergelombang. Kalau duduk di belakang terasa goncangan jalannya itu. Lama-lama kok merasa mulas. Kirain mau buang air besar,” jelasnya.

Tak lama, ketuban pecah. Rasa sakit membuat Sugiati tidak kuat dan minta turun. Kemudian ketuban pecah untuk kedua kalinya. Seluruh penumpang ikut panik dan turun. Ketika turun, selimut dari bus Tiara Mas digelar di jalan raya yang berumput.

Sugiati disuruh tidur dan bayi pun keluar. Para ibu penumpang membantu memijat-mijat perut agar ari-ari bayi keluar semua. Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Arman Sahti yang tengah berpatroli datang menolong. Ari-ari kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik.

 

4 dari 4 halaman

Diajak ngobrol terus

Diajak ngobrol terus

Dalam keadaan lemas setelah melahirkan darurat di tepi jalan, Sugiati dan bayinya dibawa ke rumah sakit. Perjalanan ke rumah sakit pun cepat. Selama perjalanan, Sugiati rupanya diajak ngobrol terus oleh AKP Arman.

“Kayaknya Pak Arman tahu keadaan saya lemah dan belum sarapan. Saya diajak ngobrol terus olehnya. Ya, ada anggapan, kalau orang setelah melahirkan harus diajak ngobrol. Kalau enggak diajak ngomong, nanti ‘bablas’ kayak orang tidur. Saya diajak ngobrol terus biar sadar,” kenang Sugiati sambil terharu.

Ketika diajak ngobrol, Sugiati masih merasa pusing dan istigfar. Dia pun merasa masih sakit sekali sekaligus lapar. Maklumlah, Sugiati tidak mendapatkan keistimewaan seperti orang yang melahirkan di rumah sakit yang mendapat asupan makanan sebelum dan setelah melahirkan. 

“Karena saya lahiran dalam keadaan darurat ya tidak dikasih makan langsung. Saya juga berterima kasih diajak ngobrol sama Pak Arman. Kalau enggak diajak ngobrol terus, mungkin saya sudah ‘enggak ada’ (meninggal),” paparnya. “Pak Arman berjiwa besar. Berarti dia menyelamatkan nyawa dua orang, ibu dan bayi,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Tol Cipali adalah sebuah jalan tol yang terbentang sepanjang 116 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Paliman.
    Tol Cipali adalah sebuah jalan tol yang terbentang sepanjang 116 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Paliman.

    Tol Cipali

  • Bayi