Sukses

Meninggal karena Jaga Lebaran, Seberat Itu Tugas Dokter Anestesi?

Stefanus Taofik, dokter spesialis anestesi, dikabarkan meninggal dunia karena berjaga selama berhari-hari selama Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta Akun Twitter @BlogDokter mengabarkan, seorang dokter spesialis anestesi, Stefanus Taofik, meninggal dunia setelah berjaga selama beberapa hari karena memberi kesempatan kepada para seniornya merayakan Lebaran.

Seberat itu tugas yang harus diemban dokter spesialis anestesi?

Menurut Sekjen Ikatan Dokter Indonesia, Dr Adib SpOT, tenaga dokter seperti mendiang Stefanus Taofik memang sangat dibutuhkan, tidak hanya di Lebaran saja. Mereka harus siap menerima panggilan kapan saja, jika ada tindakan operasi yang harus segera dilakukan.

"Memang selama ini selalu harus ada cover jaga. Dokter anestesi harus selalu ready. Bisa jaga di ICU atau gawat darurat," kata Adib saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis, 28 Juni 2017.

Namun, untuk menanggapi kasus meninggalnya Stefanus Taofik yang kabarnya juga harus jaga di tiga rumah sakit, Adib masih menunggu konfirmasi langsung dari perhimpunan anestesi.

"Begini, kalau dibilang efek dari jaga mengakibatkan kondisi ini, harus dilihat dulu kondisi-kondisi sebelumnya," kata Adib menambahkan.

Sebab, hampir di seluruh rumah sakit, disediakan kamar khusus untuk dokter spesialis anestesi istirahat. Karena mengemban tugas yang berat, mereka harus istirahat jika tidak sedang praktik. "Ya, karena memang, kondisi fisik harus diperhatikan betul," Adib menekankan.

Dengan disiapkannya kamar khusus, dokter spesialis anestesi lebih mudah dihubungi bila ada kasus gawat darurat yang harus segera ditangani.

"Dokter Stefanus ini, kalau tidak salah, meninggalnya di kamar jaga. Karena memang istirahatnya di situ," kata Adib.

Menurut Adib, IDI masih menunggu jawaban dari pihak rumah sakit tempat almarhum bertugas sebelum meninggal dunia. Sebab, kabar yang mereka terima terkait lamanya Stefanus Taofik jaga masih simpang siur.

"Di situ (Twitter @BlogDokter) bilangnya empat hari, kemudian ada yang bilang tiga hari, dan lima hari," kata Adib.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.