Sukses

Dampak Iklan Produk Makanan di TV

Seseorang yang hanya makan produk yang diiklankan di televisi (TV) bisa memperoleh asupan gula dalam sehari setara dengan asupan gula selama satu bulan.

Liputan6.com, Jakarta: Seseorang yang hanya makan produk yang diiklankan di televisi (TV) bisa memperoleh asupan gula dalam sehari setara dengan asupan gula selama satu bulan. Penemuan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti dari Armstrong Atlantic State University di Savannah, Georgia. Penelitian itu dipublikasikan dalam "Journal of the American Dietetic Association," seperti dikutip Natural News. "Hanya satu jenis makanan yang diiklankan dengan sendirinya akan menyediakan, rata-rata, tiga kali gula yang direkomendasikan untuk dikonsumsi per hari dan dua setengah kali lemak yang direkomendasikan untuk dikonsumsi," kata Michael Mink, pemimpin penelitian.

Para peneliti merekam 84 jam tayangan "prime time" di ABC, CBS, NBC, dan Fox selama 28 hari, ditambah 12 jam tayangan Sabtu pagi. Pada jam-jam itu, lebih dari 3.500 tayangan iklan disiarkan," katanya. Lebih dari 600 diantaranya merupakan iklan produk makanan. Para peneliti menggunakan program komputer untuk menganalisis kandungan gizi lebih dari 800 jenis makanan yang diiklankan. Kemudian menyusun diet 2.000 kalori dari makanan-makanan ini. Diet ini kemudian dibandingkan dengan petunjuk pola makan yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat.

Diet itu menyediakan jumlah lemak 20 kali dari yang direkomendasikan dan 25 kali gula. Juga terlalu banyak protein, sodium, lemak jenuh dan kolesterol. Pola makan itu menyediakan terlalu sedikit buah dan sayuran segar. Menghasilkan hanya 55 persen dari asupan kalsium yang disarankan, 50 persen magnesium yang disarankan dan kurang kadar vitamin E, kalium dan serat. "Hal yang benar-benar memukul kita adalah itu pengaruh buruk ganda. Anda mendapat terlalu banyak hal-hal yang dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit dan terlalu sedikit nutrisi yang dikaitkan dengan mencegah kita dari penyakit. Itu kombinasi yang paling buruk," kata Mink. (NN/Ant)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini