Sukses

Perawat Ini Adakan Wisuda untuk Bayi Prematur yang Boleh Pulang

Melissa Jordan, yang bekerja di NICU, mengadakan upacara kelulusan dan wisuda untuk bayi yang akhirnya bisa pulang ke rumah.

Liputan6.com, Jakarta Acara wisuda dan pesta kelulusan mungkin sudah berakhir di banyak sekolah. Namun di sebuah rumah sakit di Gastonia, North Carolina, AS, acara wisuda berlangsung sepanjang tahun.

Perawat bernama Melissa Jordan dan teman-temannya memiliki kebiasaan lucu untuk para bayi prematur dan bayi baru lahir lainnya yang sedang mereka rawat. Para perawat yang bekerja di Birthplace, pusat kelahiran dan perawatan keluarga di CaroMont ini selalu mengadakan upacara kelulusan atau wisuda bagi bayi-bayi yang akhirnya bisa meninggalkan neonatal intensive care unit (NICU) tempat mereka bertugas.

Bayi-bayi yang dirawat di tempat ini biasanya prematur atau memiliki komplikasi saat baru saja dilahirkan. Hal ini membuat para bayi mungil itu tidak bisa langsung dibawa pulang ke rumah bersama orangtuanya.

"Kami memastikan para bayi ini dirawat, dijaga, diberi susu, dan disayang. Dan tentu saja kami juga memastikan mereka bisa memiliki ikatan dengan orangtuanya saat sedang dirawat di NICU," ujar Melissa Jordan kepada Buzzfeed Health, dilansir Rabu (21/6/2017).

Ketika para bayi ini diperbolehkan pulang, Jordan dan teman-temannya akan mengadakan pesta kelulusan bagi para bayi dan keluarganya.

Semua lulusan NICU ini akan dikirim pulang dengan "gelar kehormatan" dan menerima topi wisuda dan potret kelulusan.

Topi wisuda bayi-bayi mungil ini dibuat dari kain dan hadir dalam banyak warna. Setiap topi dilengkapi dengan tulisan, "X days behind me, a whole lifetime in front of me," (X hari di belakangnya, kehidupan membentang di depanku). X mengacu pada banyaknya hari yang sudah dihabiskan bayi-bayi ini di NICU.

Jordan mengatakan, dia terinspirasi untuk melakukan program ini sekitar enam bulan yang lalu. Saat itu dia ingin melakukan sesuatu yang spesial untuk seorang bayi yang sudah dirawat di NICU selama 62 hari.

"Kami memiliki bayi yang lahir di periode 29 minggu. Jadi dia dirawat di NICU sampai sekitar dua bulan lebih. Ketika dia akhirnya diperbolehkan pulang, keluarganya datang dan membawa baju bayi yang bertuliskan 'NICU grad' (lulusan NICU)," ujar Jordan. Setelah melihat hal itu, Jordan ingin membuat hari itu jadi semakin spesial. Jadi, dia pulang dan membuat topi wisuda dari kertas.

"Hari bayi itu diperbolehkan pulang, kami mengumpulkan seluruh staf untuk bernyanyi dan menari serta menyerahkan topi wisudanya. Orangtua bayi itu tersenyum sangat lebar. Dari situlah kami tahu tradisi ini ingin terus kami lakukan untuk keluarga yang lain," jelasnya.

Topi wisuda dan potret kelulusan bayi-bayi ini sungguh menggemaskan, dan memang dikerjakan oleh tenaga profesional.

"Ketika aku memulai program ini, aku menghubungi Bella Baby Photography--yang memang memotret semua bayi yang siap pulang ke rumah--dan bertanya apakah mereka bisa memotret para lulusan NICU ini, dan fotografernya ternyata malah menawarkan untuk memberikan foto-foto ini untuk para orangtua secara gratis," Jordan menjelaskan.

"Nantinya kami berharap bisa membuat dinding kelulusan dengan foto-foto ini. Karena hal ini juga akan memberi harapan dan keyakinan pada para orangtua baru yang anaknya baru saja masuk NICU," tutup Jordan. 

 

Simak video menarik di bawah ini

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.