Sukses

Fidget Spinner Bisa Atasi Gangguan Cemas? Ini Kata Pakar

Fidget spinner bisa dijadikan sebagai terapi tambahan pada anak ADHD dan yang memiliki gangguan kecemasan.

Liputan6.com, Jakarta Fidget spinner kini sedang menjadi mainan yang digandrungi anak-anak. Perangkat yang dimainkan dengan menjentikkan jari di salah satu sisi ini diklaim mampu mengurangi gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kecemasan, serta autisme.

Benarkah sebegitu hebatnya mainan ini? Jawaban dari pakar tentang manfaat fidget spinner beragam, ada yang mengatakan iya dan tidak untuk mengatasi cemas serta membantu anak ADHD lebih tenang. 

Psikolog klinis, Mark Rapport, menduga mainan kecil ini tidak akan banyak membantu anak-anak dengan ADHD. Mainan ini bahkan disebut mengganggu secara visual. sehingga wajar jika anak-anak jadi tidak fokus pada pelajaran.

Salah satu pakar yang mengatakan fidget spinner memiliki manfaat adalah psikiater dari Icahn School of Medicine di New York City, Pillar Trelles. Menurutnya mainan ini bisa membantu mengatasi anak yang memiliki energi berlebih, cemas, atau sensitivitas yang ekstrem terhadap lingkungan baru.

Namun fidget spinner bukan dijadikan sebagai terapi utama, melainkan tambahan. 

"Ketika seseorang sensitif atau amat gugup dengan lingkungan atau suatu kondisi biasanya dia akan menggigit atau bermain kutikula kuku. Nah, fidget spinner menawarkan cara yang tidak membahayakan untuk 'melepaskan' perasaan itu," kata Trelles mengutip Health, Rabu (14/6/2017).

Sebenarnya, manfaat memainkan fidget spinner sama seperti aktivitas meremas bola yang mampu mengurangi cemas. Secara psikologis kedua perangkat tersebut disebut sebagai rapid stress management technique (RSMT) atau teknik manajemen stres yang cepat.

Fidget spinner bisa membantu menenangkan orang dengan gangguan kecemasan atau orang dengan autisme yang sedang mengalami reaksi cemas. Sementara bagi orang ADHD mainan yang gerakannya berulang ini membantu mereka untuk cenderung lebih diam.

Banyak sekolah di Amerika Serikat melarang siswanya membawa fidget spinner karena dianggap bisa mengganggu waktu belajar. Tidak masalah bagi Trelles karena ada banyak cara lain untuk membantu anak autisme atau ADHD jadi lebih tenang seperti menaruh perekat di meja sehingga bisa mereka bisa bermain dengan itu.

Bagi orang biasa, fidget spinner juga bisa bermanfaat. "Selama saat memainkannya tidak mengganggu Anda atau orang lain serta merasa lebih tenang, silahkan saja," kata Trelles.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini