Sukses

Perceraian Paling Banyak Terjadi di 2 Bulan Ini, Hati-Hati

Pengajuan perceraian umumnya dilakukan setelah masa-masa liburan. Tepatnya pada dua bulan ini.

Liputan6.com, New York Perceraian paling banyak terjadi di Maret dan Agustus menurut data dari University of Washington, Amerika Serikat. Penelitian ini diyakini sebagai bukti pertama adanya "musim" perpisahan setelah musim liburan akhir tahun dan sekolah.

Peneliti menduga banyak pasangan menghindari mengajukan perceraian sekitar akhir tahun tahun yang identik dengan Natal dan Tahun Baru. Banyak juga pasangan menghindari mengajukan perceraian ketikan liburan sekolah atau musim panas karena kedua waktu tersebut merupakan masa-masa penting bagi keluarga.

Menurut salah satu peneliti, Julie Brines, hal ini terjadi karena kehidupan keluarga diatur oleh "waktu sosial". Sehingga, jangan sampai saat-saat libur yang penuh dengan kebersamaan tidak diusik oleh urusan perceraian.

"Pola ini sangat kuat dari tahun ke tahun," kata Brines yang juga profesor di bidang sosiologi ini mengutip Time, Kamis (8/6/2017).

Jika pasangan mengisi formulir perceraian di sekitar akhir tahun atau liburan panjang sekolah, hal ini membuat mereka dapat pandangan negatif banyak orang. Selain itu, ada harapan juga semoga menjalani liburan keluarga bisa membantu menyelamatkan pernikahan mereka.

Mungkin ada yang tidak jadi bercerai setelah liburan keluarga, tapi ada juga yang tetap berakhir dengan perceraian. Sehingga tak heran Maret dan Agustus dipilih menjadi bulan pengajuan perceraian mereka.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.