Sukses

Pria 33 Tahun Meninggal Usai Berenang dengan Tato Baru

Usai memiliki tato baru, pria berusia 31 tahun ini berenang di lautan. Siapa sangka, dia terinfeksi bakteri yang ada di lautan.

Liputan6.com, Jakarta Tak ada yang menyangka kematian bisa terjadi karena berenang dengan tato baru. Namun, hal ini sungguh terjadi pada pria 31 tahun yang meninggal usai berenang di lautan Teluk Meksiko, Amerika Serikat, dengan tato baru di betisnya.

Pria yang tidak diketahui namanya ini meninggal usai membuat tato. Tak lama, sesudahnya dia berenang. Dia kemudian terinfeksi Vibrio vulnificus. Ini adalah bakteri yang biasanya di air laut dan tiram mentah. 

Dokter di rumah sakit terdekat telah berupaya sekuat tenaga untuk mengobati dengan antibiotik tingkat tinggi. Namun, upaya tersebut gagal. Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, pria ini meninggal seperti dilaporkan dalam jurnal BMJ Case Report baru-baru ini.

Setelah dilakukan penyelidikan, rupanya pria ini memiliki penyakit hati kronis yang membuatnya lemah terhadap serangan Vibrio vulnificus. Ya, orang dengan penyakit hati kronis cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Lalu, apa hubungannya tato, berenang di laut serta potensi meninggal pada pria dengan penyakit hati ini? Pada saat membuat tato, ada bagian kulit yang dilukai. Butuh waktu beberapa minggu agar kulit tersebut benar-benar sembuh.

"Secara umum tato sama sekali tidak berbahaya. Namun penting diketahui pembuatan tato itu melukai kulit," kata seorang ahli kulit dari Lenox Hill Hospital, New York, Amerika Serikat, Michele Green mengutip Time, Senin (5/6/2017).

Pada saat kulit terbuka, aneka bakteri atau kuman bisa masuk ke dalam tubuh dengan lebih mudah. Pada kasus ini, bakteri Vibrio vulnificus yang masuk pada orang dengan penyakit hati kronis. Tak cuma itu, infeksi bakteri staphylococcus, juga bisa mematikan seperti kata Green.

Lalu, apa yang perlu dilakukan agar tetap aman dan jauh dari risiko terinfeksi usai membuat tato? Kurangi risiko paparan infeksi dengan membalut perban pada area yang ditato selama 24 jam. Sebelumnya, kata Green, lapisi dengan salep antibiotik topikal.

Selagi kulit bekas tato belum kering benar dilarang berenang baik di kolam renang ataupun laut. Di lokasi tersebut diprediksi ada banyak bakteri dan kuman yang bisa masuk ke dalam tubuh lewat luka bekas tato.

"Paling penting juga, pilihlah tempat pembuatan tato secara cerdas. Pergilah ke tempat pembuatan tato memiliki lisensi yang benar dan pastikan artis atau pembuat tato mengikuti prosedur yang benar. Mulai dari penggunaan jarum steril, serta semua alat lainnya steril," kata Green.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini