Sukses

3 Penyebab Anak Menstruasi Pertama di Bawah Usia 10

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan pengalaman praktik sehari-hari, Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Frida Soesanti, melihat jumlah anak perempuan yang menstruasi pertama (menarche) di bawah umur 10 tahun meningkat.

"Saya tidak tahu data pasti di Indonesia berapa jumlahnya. Kalau merujuk data di luar negeri sekarang, ada sekitar 15 per 100 ribu anak yang menstruasi cepat (di bawah 10 tahun) dan makin lama makin banyak," kata Frida.

Ini jelas kabar buruk. Sebab, paling cepat seorang anak perempuan mengalami menstruasi pertama di umur 10 tahun.

"Kalau di bawah 10 tahun itu tidak normal," kata Frida jelang Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Jumat, 26 Mei 2017.

Menurut Frida, rata-rata menstruasi pertama (menarche) anak perempuan di dunia adalah 12,4 tahun. Sedangkan di Indonesia terjadi pada umur 12,5 sampai 13 tahun. Bila anak Anda mengalami datang bulan saat masih berumur sembilan tahun, itu tidak normal.

Mengapa demikian? Andaikan anak perempuan Anda menstruasi pertama di umur sembilan tahun, berarti pubertas pertama dan pertumbuhan payudara sudah terjadi dua tahun sebelumnya, saat masih berumur tujuh tahun. Tentu ini tidak normal.

Dalam kesempatan itu, Frida menjelaskan apa saja penyebab anak perempuan menstruasi pertama di usia yang terlalu muda;

1. Polusi

"Polusi berperan dalam menstruasi terlalu cepat," kata dokter Frida.

2. Penggunaan botol air minum dalam kemasan berulang kali

Botol air minum dalam kemasan yang biasa kita beli itu hanya untuk sekali pakai. Namun, ada orang yang menggunakan lebih dari satu kali. Botol minuman dalam kemasan lebih dari satu kali apalagi yang dituangkan air panas itu sudah mengandung Bisphenol-A (BPA).

"Nah BPA itu menyebabkan endocrine disrupting," kata dia menjelaskan.

3. Hormon di otak sudah aktif duluan

Salah satu penyebab menstruasi datang terlalu cepat itu karena hormon di otak yakni bagian hipotalamus dan pituitari sudah aktif duluan. Namun, hal ini masih belum diketahui jelas penyebabnya atau idiopatik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini