Sukses

Usia Dokter Pengaruhi Kemungkinan Pasien Selamat

Kondisi pasien makin bertambah parah saat ditangani dokter yang lebih tua.

Liputan6.com, Amerika Serikat Mungkinkah usia dokter memengaruhi penyembuhan dan perawatan pasien saat menjalani pengobatan? Penelitian terbaru menjawab, bisa.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Anupam Jena dari Harvard Medical School, Amerika Serikat melihat sampel acak data Medicare--program asuransi kesehatan Amerika Serikat--dari 700 ribu data rumah sakit dari tahun 2011 hingga 2014.

Pasien yang diteliti menerima perawatan dari dokter berbagai usia yang kebetulan bertugas pada saat mereka datang berkunjung ke rumah sakit.

Ketika tim tersebut meneliti hampir 19 ribu dokter yang menangani pasien di Medicare, sebuah tren muncul, semakin tua usia sang dokter, maka semakin tinggi tingkat kematian pasien. Kondisi pasien akan lebih parah.

Untuk dokter berusia di bawah 40 tahun, angka kematian pasien adalah 10,8 persen. Persentase ini berbeda tipis bagi pasien yang berobat ke dokter berusia 40-an tahun, kematian yang terjadi lebih dari 11 persen.

Sementara itu, angka kematian pasien sebesar 11,3 persen yang berobat ke dokter berusia 50-59 tahun, dan makin meningkat di atas 12 persen bagi pasien yang berobat ke dokter berusia di atas 60 tahun.

Temuan ini dipublikasikan pada Selasa, 16 Mei 2017 di British Medical Journal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak terbiasa dengan teknologi baru

Tak terbiasa dengan teknologi baru

Dari persentase tersebut, ada kekhawatiran, semakin dokter berusia tua, maka ada kecenderungan dokter kurang bersentuhan dengan teknologi dan perawatan baru.

Salah satu hal yang menarik dalam hasil penelitian, para dokter yang menangani pasien lebih banyak tampaknya tidak kehilangan keterampilan saat mereka berusia lanjut.

Jena menyarankan, para dokter menangani lebih banyak pasien. Hal ini kemungkinan memiliki efek agar dokter tetap terasah keterampilan dan tidak tertinggal terhadap berbagai cara perawatan pasien yang terbaru, menurut ditulis Fox News, Jumat (19/5/2017).

Menanggapi hasil penelitian, Dr Jack Sobel, dokter dari Detroit mengatakan, bukan berarti keterampilan klinis dokter makin memburuk.

Orang-orang yang berusia di atas 65 tahun sama sekali tidak terbiasa dengan metode baru dalam kemajuan teknologi perawatan.

"Itulah yang memberi peluang besar kepada dokter muda. Akses menerapkan teknologi yang lebih baru dan mengetahui obat yang lebih baru mampu dilakukan para dokter muda dibandingkan dokter yang berusia lebih tua," jelas Dr Jack.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.