Sukses

Tempat Ini Paling Berkuman di Area Rumah Anda, Waspada

Tempat memasak dan menyiapkan makanan, dapur bisa jadi sangat kotor dan menyimpan bakteri.

Liputan6.com, Jakarta Dapur adalah tempat makanan dibuat. Sayangnya, tempat memasak ini juga bisa menciptakan sudut-sudut paling kotor di rumah.

Sebuah riset yang dilakukan para ilmuwan dari Drexel University menunjukkan, jika menggunakan standar yang sama dengan restoran, kebanyakan dapur rumah tidak aman bagi makanan.

"Ketika orang-orang sakit akibat sesuatu yang berhubungan dengan makanan, mereka sering berpikir kapan terakhir kali makan di luar,"ujar salah satu penulis penelitian Jennifer Quinlan, profesor asosiat di Drexel's College of Nursing and Health Professions. Namun kontaminasi di rumahlah yang sangat mungkin menyebabkan penyakit tersebut, kata Jennifer.

Ketika tim peneliti mengunjungi 100 rumah di area Philadelphia, Amerika Serikat, dari berbagai kelas sosial, mereka menemukan bukti adanya hama, penyimpanan makanan yang tidak benar, dan bakteri penyebab penyakit di banyak dapur (rumah). Temuan ini lalu dipublikasikan pada dua studi dalam Food Protection Trends dan Journal of Food Protection.

"Kami berhasil menemukan patogen yang benar-benar bisa membuat orang sakit," ujar Quinlan.

Berdasarkan penelitian tadi, berikut beberapa area di dapur yang paling banyak menyimpan patogen penyebab penyakit, mengutip Health, Senin (14/5/2017):

1. Kulkas

Kesalahan terbesar yang dicatat dalam studi ini ditemukan pada 97 persen rumah adalah banyak daging mentah yang tidak disimpan dengan benar. Daging mentah harus selalu diletakkan di rak kulkas paling bawah, di bawah makanan siap saji dan buah serta sayuran mentah.

Cairan dari daging mentah bisa menetes dan meracuni makanan lain jika diletakkan di atas.

Suhu kulkas juga harus diatur pada angka 4 derajat selsius. Suhu yang lebih tinggi bisa menyebabkan jumlah bakteri listeria meningkat. Bakteri ini berbahaya utamanya bagi wanita hamil, orang tua, dan mereka dengan sistem imun yang lemah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Spons dan lap dapur

Sekitar 45 persen rumah yang dipantau setidaknya memiliki patogen dari makanan. Dan dibandingkan dengan area lain di dapur, spons adalah yang paling kotor.

"Benda ini adalah tempat yang sangat nyaman bagi bakteri," ujar Quinlan. Lebih parah lagi, jika kita menemukan bakteri di spons atau lap dapur, besar kemungkinannya kita akan menemukan bakteri yang sama di tempat lain.

Quinlan menyarankan untuk sering-sering mencuci lap dapur dan hanya menggunakannya untuk mengeringkan tangan yang bersih. Masukkan spons ke dalam microwave selama satu menit setiap hari atau mencucinya di dalam mesin pencuci piring bisa membunuh patogen berbahaya.

3. Dalam dan sekitar tempat cuci piring

Bakteri feses ditemukan di 44 persen dapur, dan E. coli ditemukan di 15 persen di antaranya. Paling sering di sekitar tempat cuci piring. "Jika tempat itu basah, tempat itu pasti kotor," ujar Quinlan.

Tempat mencuci piring juga area yang paling sering ditemukan dalam keadaan kotor. Dapur yang tidak memiliki sanitizer, produk disinfektan atau sabun di dekat tempat mencuci piring juga cenderung memiliki bakteri yang lebih banyak.

3 dari 3 halaman

4. Talenan

Berbagai makanan disiapkan dia tas talenan, sehingga sangat penting untuk selalu mencucinya di antara penggunaan. Dan pastikan talenan tidak terkontaminasi dari daging mentah atau bahan makanan yang belum dicuci.

Risiko yang sama akan muncul jika tidak ada talenan di dapur. Karena ini berarti pemilik dapur tersebut memotong makanan di berbagai permukaan yang berbeda--dan bisa meninggalka bakteri di tempat tersebut.

5. Tempat berkumpulnya serangga

Para peneliti mengobservasi serangga, seperti semut, kecoak, dan lalat, serta tikus di 65 persen dapur rumah. Kehadiran binatang--termasuk binatang peliharaan--di area tempat makanan dipersiapkan juga bisa meningkatkan kemungkinan kontaminasi makanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini