Sukses

Studi: Sekali Selingkuh Sulit bagi Seseorang untuk Setia

Sekali selingkuh akan selalu selingkuh--begitulah kata pepatah. Tapi benarkah?

Liputan6.com, London Sekali selingkuh akan selalu selingkuh--begitulah kata pepatah. Tapi benarkah? Menurut studi baru, ternyata benar.

Sebuah penelitian yang dilakukan University College London menunjukkan bagaimana pasangan yang pernah berbohong karena selingkuh akan sulit untuk setia.

Para ilmuwan beranggapan, itu karena setiap kali mereka berselingkuh dan berbohong, mereka akan menutupi kesalahannya dengan melakukannya lagi.

"Ini karena daerah di otak yang disebut amygdala memberikan respons negatif saat kita berbohong. Namun setiap kita melakukannya, respons yang diberikan amygdala melemah jadi kadang kita kurang merasa bersalah saat berselingkuh selanjutnya," kata peneliti, seperti dimuat Independent, Senin (8/5/2017).

Penelitian ini dirancang untuk menguji kemampuan seseorang untuk berbohong saat selingkuh. Dalam studi ini, peserta diminta untuk memperhatikan gambar-gambar stoples koin yang jelas dan diminta untuk membantu pasangannya yang memiliki gambar buram, kira-kira berapa koin yang ada di dalamnya.

Ketika diberi tahu bahwa salah satu dari mereka akan menerima uang jika pasangan melebih-lebihkan jumlah uang logam di toples tersebut, orang cenderung berbohong.

Penelitian ini mungkin tidak berfokus pada selingkuh pada khususnya, namun penulis yakin mekanisme serupa dapat diterapkan.

"Pertama kali selingkuh Anda mungkin merasa tidak enak. Tapi selanjutnya, Anda bisa melakukan perselingkuhan tingkat tinggi," kata Neil Garrett, rekan penulis makalah dan peneliti di Princeton Neuroscience Institute.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini