Sukses

Kasus Obesitas Ekstrem Bisa Diatasi dengan Bedah Bariatrik

Pada kasus obesitas ekstrem penanganan bisa dilakukan dengan bedah bariatrik, teknik operasi pengecilan dan bypass lambung.

Liputan6.com, Jakarta Obesitas tak hanya mengintai pria dan wanita dewasa saja, bahkan menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sekitar 18,8 persen anak berumur lima sampai 12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,8 diantaranya mengalami obesitas.

Marlyn C. Malonda, dokter spesialis anak dari RS OMNI Alam Sutera mengatakan kondisi obesitas memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Terlebih, anak dengan berat badan berlebih berisiko lebih tinggi mengalami obesitas saat dewasa nanti.

Menangani kasus obesitas pada anak, serangkaian perawatan dan pengobatan mulai dari mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, mengubah pola hidup sehat seperti olahraga hingga diet mengurangi lemak tentu akan membantu mengurangi bobot badan anak. Namun, pada kasus obesitas yang ekstrem, penanganan harus dilakukan dengan tindak operasi yang dikenal dengan bedah bariatrik.

"Tindakan operasi atau pembedahan hanya akan disarankan jika pengobatan laun gagal dan jika anak telah melalui masa pubertas atau jika dia sangat gemuk dan memiliki masalah kesehatan lainnya," ujar Marlyn.

Bedah Bariatrik merupakan teknik operasi pengecilan dan bypass lambung yang bertujuan menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas. Di negara maju, bedah bariatrik sudah umum dilakukan, karena terbukti efektif menurunkan berat badan dan dapat bertahan dalam jangka panjang.

"Saat ini operasi bariatrik dipandang sebagai terapi yang paling efektif mengatasi obesitas dengan efek bonus tambahan mengontrol penyakit diabetes, tapi metode ini belum populer di Indonesia dan belum banyak diketahui oleh penyandang obesitas," kata Handy Wing, dokter spesialis bedah dari RS OMNI Alam Sutera.

Metode bedah bariatrik dilakukan dengan teknik laparoskopi atau minimal invasif yaitu operasi dilakukan melalui lubang sayatan kecil berukuran satu sentimeter, sebanyak tiga sampai empat sayatan. Kelebihannya, rasa nyeri lebih ringan dan bekas luka sayatannya pun kecil sehingga secara estetik bekas operasi untuk kasus obesitas ini hampir tidak terlihat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini