Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Tumbuh Gigi, Vagina Wanita Ini Gigit Penis Pasangannya

Prosedur operasi yang tidak benar membuat vagina wanita ini jadi seperti punya gigi dan mencederai penis pasangannya.

Liputan6.com, Jakarta Suatu operasi kandung kemih yang salah berujung pada mimpi buruk paling menyeramkan bagi pasangan dari Bristol, Inggris ini. Vagina wanita jadi seperti memiliki gigi yang kemudian 'menggigit' penis pasangannya.

Theresa Bartram mengalami masalah pada kandung kemihnya setelah melahirkan. Hal ini membuatnya kehilangan kepercayaan diri di kamar tidur. Wanita berusia 50 tahun ini sudah tidak berhubungan seks selama beberapa tahun sampai akhirnya dia dirujuk untuk melakukan operasi yang akan membantu mengangkat kandung kemihnya yang turun.

Operasi yang bernama transvaginal tape (TVT) ini memungkinkan sebuah jaringan plastik dipasang di dalam tubuh Theresa untuk menopang kandung kemihnya. Berhasil, Theresa bisa kembali berhubungan seks tanpa masalah.

Sampai dua tahun kemudian. Pada tahun 2009, vagina Theresa hampir saja memotong penis pasangannya dengan cara menggigit.

"Vaginaku seperti tumbuh gigi," ujar Theresa. "Penis pasanganku jadi berwarna merah dan mengeluarkan darah. Ada noda darah besar di antara kami di seprei."

Theresa mengatakan, setelah itu pasangannya jadi takut pada vagina Theresa sehingga mereka tak pernah lagi mencoba berhubungan seks. Keduanya berpisah enam bulan kemudian.

Usut punya usut, "gigi" di vagina Theresa ini sebenarnya adalah jaringan plastik tadi yang dipasang terlalu rendah. jaringan tadi kemudian mengerosi dinding vaginanya, sehingga memunculkan sederetan gigi plastik.

Walaupun sudah mengalami kejadian mengerikan tadi, dokter masih belum percaya ada yang salah pada Theresa, dan menolak memeriksanya. Padahal Theresa sudah yakin, gigi yang muncul di vaginanya itu memang karena operasi kandung kemihnya itu.

Rasa percaya diri Theresa kembali hancur, dan dia juga tidak pernah lagi mencoba berhubungan seks dengan siapapun. Theresa kemudian mulai melakukan diet dan olahraga. Ukuran tubuhnya berubah dari ukuran 20 ke 14.

Beberapa bulan setelahnya, dia terbangun dengan perut kembung, nyeri perut parah, diare dan muntah-muntah. Kesehatannya juga terus menurun. Dokter mendiagnosisnya mengalami depresi dan ia diberi antidepresan.

Baru pada tahun 2015-lah jaringan plastik Theresa diangkat. Itu pun baru setelah vaginanya mengeluarkan cairan hijau dan menguarkan bau busuk. Jaringan plastiknya rupanya telah mengerosi sampai ke dinding vagina di sisi pusar, membuatnya menumbuhkan abses yang kemudian jadi terinfeksi.

Pada bulan November 2015, jaringan plastik tadi diangkat melalui operasi yang rumit. Theresa akhirnya diberi tahu bahwa jaringan plastiknya dipasang terlalu rendah, dan itulah kenapa vaginanya sampai bisa melukai penis pasangannya.

Operasi itu membuat vagina Theresa sekarang mati rasa, melansir The Sun, Rabu (12/4/2017).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.