Sukses

Air Keras, Senyawa Kimia yang Berbahaya

Berikut penjelasan mengenai bahayanya air keras. Bercermin dari kasus Novel Baswedan

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat dengan mudah menemukan beberapa senyawa kimia, salah satunya yaitu asam sulfat. Asam sulfat merupakan senyawa kimia yang biasa digunakan sebagai air aki, biasanya disebut juga dengan air keras.

Asam sulfat atau air keras ini merupakan senyawa kimia berupa asam kuat yang yang bersifat korosif dan dengan mudah dapat merusak kulit, bahkan besi pun dapat dirusak oleh air keras.

Konsentrasi asam sulfat dalam air aki biasanya sekitar 30 persen. Dan ini sudah cukup untuk menimbulkan luka bakar pada kulit.

Selain asam sulfat, terdapat beberapa jenis asam kuat atau air keras lainnya yang dapat kita temukan dengan mudah. Misalnya, asam klorida untuk membersihkan permukaan logam, asam nitrat untuk menguji logam mulia, dan asam fosfat untuk membuat garam fosfat.

Meskipun air keras dapat diperoleh dengan mudah, tetapi harus berhati-hati saat menggunakannya karena air keras tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Bahaya dari air keras ini antara lain, jika terhirup dapat menyebabkan sesak napas dan gangguan pernapasan, seperti infeksiparu-paru.

Berikutnya, jika terkena kulit dapat menyebabkan rasa perih, panas, dan terbakar. Lebih parahnya kulit dapat langsung mengelupas, tergantung seberapa besar konsentrasi air keras yang terpapar.

Terkena kulit saja sudah berbahaya apalagi jika sampai terkena mata, bisa buta orang tersebut. Hal inilah yang terjadi pada kasus Novel Baswedan yang disiram air keras oleh orang yang tak dikenal pada (11/04/2017)

Maka wajar jika Novel Baswedan sampai harus dirujuk ke rumah sakit.

Selain berbahaya bagi manusia, asam kuat atau air keras ini pun berbahaya bagi lingkungan karena dapat menjadi sumber polusi, baik udara, air, maupun tanah. Jika air keras dibuang sembarangan dapat membunuh tumbuh-tumbuhan yang terkena air keras, kemudian jika menguap juga berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Selain itu air keras ini juga dapat menyebabkan kebakaran hebat sehingga penyimpanannya pun harus jauh dari sumber api.

Sebagai tambahan, di laboratorium penyimpanan dan penanganan asam kuat ini punya prosedur tersendiri, termasuk cara membuangnya.

Beberapa hal dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama jika terkena air keras. Di antaranya, langsung menyiram dengan air bersih yang mengalir pada daerah yang terkena air keras. Air yang mengalir ini bertujuan untuk mengurangi konsentrasi air keras dan menghilangkannya dari permukaan kulit.

Kemudian, segera dibawa kerumah sakit untuk mendapat penanganan luka bakar secara intensif. Setelah beberapa hari barulah dapat ditentukan penanganan lainnya sebagai tindaklanjut penanganan pasca terpapar air keras.

Ditulis oleh: Septa Pratama, S.Farm.,Apt, Mahasiswa Master Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan, Universitas Paris Descartes, Prancis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.